Para pengurus yang baru ini bersilaturahmi sambil menyampaikan program kerja kedepan salah satunya pelantikan pengurus. Bupati Hendy sangat mendukung program HMI dan mempersilakan menggunakan Pendopo Wahyawibawagraha untuk pelantikan pengurus yang akan digelar 27 Agustus.
Bupati memaparkan kinerja pemerintahan soal tambang yang sempat dikritisi mahasiswa, dia menegaskan seluruh tambang hanya 10 persen yang legal. “Itu tidak ada ijin, itu saya urusi semua agar punya ijin dan menjadi legal, karena tujuan saya membenahi Jember ini,” jelasnya.
Dia juga menyampaikan kondisi Jember sudah turun PPKM Level 3 sesuai sesuai Inmendagri Nomor 27 Tahun 2021 yang dikeluarkan pada 2 Agustus 2021. Bupati Hendy mengaku bersyukur masyarakat Jember sudah peduli dengan keselamatan sesame dengan mematuhi protokol kesehatan.
Ada beberapa kelonggaran di level 3 ini seperti tempat ibadah boleh kembali buka, kegiatan keagamaan serta peribadatan batas maksimal 25% dari kapasitas. Pasar rakyat, swalayan, toko kelontong batas operasional maksimal pukul 20:00 WIB dengan kapasitas 50% dan toko yang menjual barang bukan kebutuhan sehari-hari boleh buka pukul 15:00 WIB dengan kapasitas pengunjung 50%.
Dia berpesan HMI sebagai organisasi kemahasiswaan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencegahan Covid-19 Jember. “Saya minta HMI ikut terlibat penanganan Covid-19, minimal di lingkungannya sendiri, demi keselamatan seluruh warga Jember,” pesannya. (eros).
