Hal itu, karena pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentah pada tahun 2021 ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, pasalnya tatap muka dikhawatirkan dalam kampanyenya yang dilakukan Bakal Calon Kades (Bacakades) dapat mengundang kerumunan.
"Untuk kampanye Calon Kades rencananya, akan dilakukan secara daring," ujar Kasi Penataan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masytarakat Desa (Dispemasdes), Bukasan usai Rapat Dengar Pendapat di Kantor DPRD, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, kampanye Daring sengaja dilakukan agar tidak menimbukan kerumunan, tentunya harus dengan Ijin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. "Terkait kampanye daring itu, sendiri kita juga masih tergantung tim dari Kabupaten nanti," tambahnya
Pasca surat edaran Mendagri no 141/4251/SJ perihal penundaan Pilkades serentak dan Pemilihan Antar Waktu (PAW) dimasa Pendemi Covid-19, diundur 2 bulan. "Mudah mudahan -tidak ada penundaan lagi, kemungkinan pemungutan suara jatuh 31 November 2021," terangnya
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Sunardi mengatakan penyampaian visi-misi calon secara daring tidak akan efektif, sebab tidak semua warga memiliki Gaget. "Karena tidak semua orang punya, HP apalagi yang Android, lebih baik kalau seperti itu lebih baik tidak perlu kampanye," katanya
Bahkan kata anggota Komisi A ini, kampanye daring ini justru berpotensi menimbulkan Golput, lebih baik, dilakukan kepada Perwakilan. "Semisal sepuluh orang, jadi visi misinya akan sampai di masyarakat, kalau secara daring saya rasa kurang tepat," katanya. (naw).
