Sebagai alumni Pasien Covid-19, Hendy mengaku juga merasakan sendiri sebelas bulan lalu."Saya ini Alumni COVID 19, saya pernah terpapar, yaitu tanggal 25 Oktober 2020" ujarnya saat operasi Yustisi di di Lingkungan Taeangsari Kelurahan Jember kidul, Kaliwates, Rabu (11/8/2021).
Untuk itu Hendy membagikan Tip penyembuhannya. “ Obat yang paling mujarab selalu yaitu berfikir positif dan optimis. Selanjutnya, tetap semangat menjalani masa Isolasi Mandiri (Isoman). Intinya terus semangat dan pikirannya tenang serta minum obat," katanya.
Untuk itu Pemerintah akan terus berupaya mengurangi kerumunan, dengan mematikan lampu jalan hingga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis RT/RW dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan.
Jika ada gejala covid-19 jangan takut swab dan yang pernah di Swab agar mengabarkan pada lingkungan sekitarnya, agar penyebaran COVID dapat terdeteksi. Mengingat, sebagian, masih banyak warga yang takut Swab, sehingga hal itu menyulitkan pemerintah untuk menyelusuri penyebaran Covid-19.
Persoalan COVID itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tidak bisa ditangani satu lembaga, melainkan tugas semua pihak. "Ini tanggung jawab bersama, untuk mensosialisasikan, bahwa Swab itu bukan berarti mencovid kan, tetapi agar pemerintah bisa mendeteksinya." Jelasnya.
Pemerintah telah bekerja sama dengan 22 Alumni Universitas Airlangga, untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya Covid-19. "Warga Jember sekitar 2,5 juta, kalau kita tidak saling membantu, bahwa siapapun yang mengatakan Swab itu berbahaya, itu tidak bener." Tandasnya.
Camat Kaliwates Bambang Saputro mengaku terharu Bupati Hendy berkenan memberikan dukungan terhadap warganya. "Di Kelurahan Jember Kidul sendiri ada delapan warga yang Isoman, dan terima kasih telah memberikan dukungan atas upaya penanganan COVID," katanya. (naw).
