Ketua Cabang olahraga (Cabor) Tarung Derajat Jawa Timur Bambang Haryo Sukartono menjelaskan bahwa, ada lima atlit dari kabupaten dan kota, yang akan jadi lawan berat bagi atlet Jember. Pasalnya, daerah tersebut di Porprov sebelumnya pernah menjadi Juara.
"Ada 21 kabupaten dan kota yang menyatakan siap berkontestasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kali ini, jadi rame ini ratusan orang mungkin," ujarnya seusai meninjau persiapan lokasi pertandingan Tarung derajat di Jember Sport Garden (JSG) Sabtu (4/9/2021).
Menurutnya, sejumlah daerah yang menjadi lawan berat bagi atlet Jember diantaranya berasal dari Malang, Batu, kemudian Surabaya, Kediri dan Lamongan. “Lamongan yang jadi Juara kemarin, dan ada juga Banyuwangi, Banyuwangi ini juga kuat," jelasnya.
Meski demikian, Bambang meyakini Jember bisa menghadapi para para atlet itu, mengingat Atletik dari kota Tembakau ini juga pernah menoreh sejarah dengan keberhasilan meraih 1 mendali emas di Porprov 2019 kemarin. "Makanya saya yakin ini bisa dikembangkan," imbuhnya
Ketua Cabor Tarung Derajat Jember Haryu Islamuddin mengatakan sejak pandemi, banyak atlet yang tercecer ke mana-mana. Sehingga latihan kurang fokus. "Namun, kami tetap berusaha melakukan latihan, mengingat kita adalah tuan rumah, jadi kita akan berikan yang terbaik," tanggapnya
Terpenting, Sumber Daya Manusia (SDM) dan dukungan anggaran pemerintah daerah. "Kalau SDMnya ada, tapi anggaranya nggak ada, kan sama dengan tahun lalu, tapi kami optimis dengan Bupati yang sekarang olah raga kita akan semakin maju lagi," katanya
Mengingat Cobor Tarung Derajat, kata Haryu, masih belum terfasilitasi, sehingga untuk latihan para atlet juga masih kurang optimal. "Jujur kami sarana nggak ada, alat-alat juga nggak ada, Matras juga nggak ada, kita hanya punya tempat latihan saja," katanya
Atlet yang disiapkan, 17 orang, diperlukan seleksi, untuk membidik mereka sebelum bertanding. "Kemarin yang kami seleksi ada 39, dan kita buat selaksi tangkap dua, khawatir setelah lolos seleksi, ada yang hilang, selain itu, juga ada satu kelas yang diisi empat orang," katanya
Haryu berharap banyak lembaga pendidikan yang bisa diajak bersinergi, supaya ketika masa pembinaan tidak berbenturan dengan waktu sekolahnya. "Karena itu sangat rentan, jadi waktu pembinaan, Tiba-tiba sekolah, jadinya nggk fokus," tandanya. (naw/eros).
