Translate

Iklan

Iklan

Kata BMKG dan Gubernur Jatim, Yang Harus Disiapkan Jember Sebelum Bencana Alam Terjadi

12/18/21, 14:22 WIB Last Updated 2021-12-18T07:22:29Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 5,1 yang berpusat di pantai selatan (Watu Ulo) kabupaten Jember menjadi perhatian Pemprov Jatim dan BMKG pusat.

Saat di Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto memaparkan kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Badan Metreologi Kilmaktologi dan Geofisika (BMKG) pusat, bahwa ada sekitar 48 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa kemarin.

"Kalau berkekuatan 5,1, idealnya tidak ada kerusakan, hanya goyang-goyang aja, kenapa kok rusak, karena kontruksinya tidak bagus buk, tapi kita memaklumi kemampuan finansial warga," ujar Hendy saat pemaparan kondisi terakhir kebencanaan di Pendopo Wahyawibawagraga, Sabtu (18/12/2021).

Menurutnya, 48 rumah milik warga yang rusak, kini rumah yang mengalami retak mulai atas hingga bawah mulai dilakukan perbaikan, sedang dalam pengerjaan oleh pemerintah daerah. “Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi," tambah Hendy

Ancaman bencana di musim hujan di Jember, lanjutnya, bukan hanya potensi Tsunami, juga tanah longsor serta banjir. “Untuk ancaman banjir, dikarenakan sudah banyak sungai yang mengalami pendangkalan, sehingga diperlukan normalisasi sungai.  

"Karena biaya normalisasi sungai Ini sangat besar, jadi mungin untuk normalisasi sungai dan ancaman potensi tsunami bisa kita kolaborasikan dengan Pemprov, kami juga akan melakukan pelatihan potensi bencana tanah longsor bagi warga panti yang tinggal dilereng Gunung Argopuro," paparnya.

Menanggapi banyaknya rumah yang rusak, kepala pusat Sismologi Teknik Geopotensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono menegaskan bahwa pemerintah perlu memberikan standarisasi kontruksi bangunan, agar tidak mudah roboh saat gempa.

"Untuk itu harus ada pengawasan izin bangunan, semisal mau membangun harus ada syarat, misalnya bangunan itu harus memiliki kekuatan tahan gempa sekian magnitudo, nanti kita akan buatkan rekomendasi bagi pemerintah daerah," katanya.

Sementara, Gubernur Khofifah mengatakan memang BMKG sempat mengirimkan peta lokasi rawan bencana, salah satunya Jember. "Kami akan tinjau lokasi dipantai selatan, untuk menyiapkan jalur evakuasi bencana, agar warga memiliki kemampuan evakuasi mandiri," tanggapnya.

Mengingat, kemampuan evakuasi mandiri itu penting, tidak harus menunggu relawan. "Kita kan siapkan jalur evaluasi, agar masyarakat bisa selamat dalam waktu berapa menit, itu yang akan kita fasilitasi, apa butuh Jembatan, atau fasilitas lain, kita tinjau lokasinya," tandasnya. (naw/yond).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kata BMKG dan Gubernur Jatim, Yang Harus Disiapkan Jember Sebelum Bencana Alam Terjadi

Terkini

Close x