Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Deklarasi
damai 31 perguruan silat, yang digagas Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Jember beberapa bulan lalu, masih belum mampu membendung bentrok
antar pendekar.
Di penghujung tahun 2021 masih terjadi penganiayaan Mahasiswa, oleh oknum perguruan silat, kemudian bentrok antara PSHT dengan IKSPI Kera Sakti di Bangsalsari. Bulan Januari 2021 ada bentrok antara oknum Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), dengan perguruan silat Ababil di Mayang. .
Kemudian, ada kejadian lagi pengerusakan rumah milik IKSPI Kera sakti di Tempurejo, disusul ada kejadian bentrok antara PSHT dengan Gagak hitam di Jalan Mastrip. Lalu, adalagi pengerusakan rumah milik IKSPI Kera Sakti di Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji.
Fenomena ini menjadi perhatian Pemerintah. "Guna merajut kembali persaudaraan antar perguruan silat ini, kami ingin merekrut mereka menjadi kader bela negara," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Edy Budi Susilo kepada media ini, Kamis (13/1/2022)
Pembentukan kader bela negara, menjadi kegiatan khusus Bakesbangpol Jember tahun 2022, bagi seluruh perguruan silat di kota tembakau ini. "Jadi kami upayakan anggota-anggota dari perguruan silat menjadi calon kader bela negara,"tuturnya
Dalam kegiatan tersebut, nantinya para anggota perguruan pesilat akan diberikan wawasan kebangsaan dan bela negara. "Tentang cinta tanah air, lalu bahaya radikalisme. Itu yang akan kita isi bersama, dan yang lebih penting dalam kegiatan itu adalah rasa persaudaraanya," imbuh Edy lagi.
Edy juga menegaskan masing-masing perguruan silat, dimintai 10 hingga 20 anggotanya untuk dilatih . selama tiga hari. "Harapan kami mereka memiliki visi, tekat dan semangat yang sama, Mudah-mudahan langkah ini bisa merukunkan kembali mereka," harapnya. (naw).
