Translate

Iklan

Iklan

Tekad Mendag Zulhas Turunkan Harga Migor dan Bapok Hingga ke Seluruh Wilayah Indonesia

6/29/22, 16:42 WIB Last Updated 2022-06-29T09:42:46Z

Donggala, MAJALAH-GEMPUR.Com.  Tidak  hanya  fokus  di  Pulau  Jawa, penurunkan  harga  minyak  goreng  curah  dan  menstabilisasi  harga  barang-barang  kebutuhan pokok  (bapok) digencarkan  hingga ke  seluruh  wilayah  Indonesia. 

Untuk  itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli  Hasan  bertolak ke Pasar Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah untuk memastikan harga minyak goreng curah sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.

“Guna memastikan apakah harga minyak  goreng  curah  sesuai  HET pemerintah  atau masih tinggi Saya  berangkat dari Jakarta pukul 02.00  dini  hari.  Sampai  Donggala  pagi-pagi  sekali ,”kata Mendag Zulhas seusai meresmikan tiga pasar rakyat secara terpusat di Pasar Toaya, Rabu (29/6/2022).

Setelah  bertanya  langsung  kepada pedagang dan pembeli, Mendag Zulhas mendapati harganya stabil sesuai   HET di harga Rp14.000/liter. “Senang  rasanya, hanya   saja   kalau minyak   goreng   kemasan   bermerek  itu  tentu mengikuti nilai keekonomian. Hal  yang  pasti, pemerintah  memastikan  minyak  goreng  murah  untuk  rakyat  terus terjaga ketersediaannya,” katana.

Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah  dalam  botol-botol  plastik.  Minyak  goreng  curah  dijual  bersama  botol  plastik  tersebut dengan harga Rp14.500/liter. Selisih Rp500dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik.

“Rp 500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000/liter, mereknya Minyakita,” jelasnya.

 

Resmikan Tiga Pasar Rakyat

Dalam kunjungan  kerja  tersebut,  Mendag  Zulhas  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  yang  berada  di Kabupaten  Donggala.  Ketiga  pasar  tersebut  adalah  Pasar  Labean,  Pasar  Ogoamas,  dan  Pasar Sioyong.  Peresmian  pasar  dilaksanakan  secara  terpusat  di  Pasar  Toaya,  tempat  Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.

“Saya memantau harga-harga  bapok  di  Pasar  Toaya,  serta  meresmikan  tiga  pasar  rakyat  di Donggala  yang  merupakan  bantuan  dari  Kementerian  Perdagangan,  yakni  Pasar  Rakyat  Labean, Ogoamas, dan Sioyong,”kata Mendag Zulhas.

Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian  Perdagangan  tahun  2021  sebesar Rp6  miliar.Pasar  Labean  menempati  lahan  seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi. Pasar Labean memiliki 40  kios  dan  tujuh  los yangmenampung  128  pedagang.  Komoditas  yang  dijual  antara  lain  barang pokok dan penting, serta kain.

Pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di  atas  lahan  seluas  850  meter  persegi  dengan  bangunan  seluas  500  meter  persegi.  Pasar  ini menampung  117  pedagang sertamemiliki 32  kios  dan  tujuh  los.  Komoditas  yang  dijual  adalah barang pokok dan kain.

Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp 6 miliar.  Dibangun  di  atas  lahan  seluas  1.500  meter  persegi  dengan  luas  bangunan  500  meter persegi.  Saat  ini  menampung  128  pedagang  dan  memiliki  40  kios  serta  delapan  los.  Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain. (*)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tekad Mendag Zulhas Turunkan Harga Migor dan Bapok Hingga ke Seluruh Wilayah Indonesia

Terkini

Close x