Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Para pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Mencegah (UMKM) Selasa (28/6/2022) pilih cabut meninggalkan stand Pekan
Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur Jatim ke-VII di Stadion Jember Support
Garden (JSG).
Tampak, Seluruh barang dagangan didalamnya, kini telah dibersihkan. Padahal didalam Stadion masih ada aktifitas berlaga para atlet. Kepergian mereka, disinyalir gelaran olahraga itu tidak berdampak positif, akibatnya masing-masing gedung senilai 800 itu, kembali sepi.
Salah-satu peserta Pameran Tutuk Kurnia Wahyunitias mengaku sebenarnya diperbolehkan menepati gedung itu hingga Porprov berakhir. Hanya saja, sejak opening, tidak satupun dagangan UMKM terbeli. "Jadi klaster VIP, dicampur dengan PKL, sehingga UMKM produk oleh-oleh, klaster ungulan dan mercendesnya tidak kelihatan," keluh Pelaku UMKM Klaster Kapi dan Cokelat.
Menurutnya dari puluhan ribu penonton, tidak satupun produknya terjual, mengingat kopi yang dijual tidak boleh dalam bentuk seduhan. "Padahal kalau klaster kopi cokelat, orang tertariknya kalau ada seduhan, ada baristanya, oh disitu ada pusat oleh-oleh,"katanya
Akibatnya, pemilik klaster memilih cabut dalam bazar tersebut. "Barusan owner ocoprint WA ke saya, katanya, bu saya mau out dari JSG, karena nggak laku, apalagi saat acara pertandingan yang hanya segelintir orang di lapangan, siapa yang mau beli," jelasnya
Apalagi sebelumnya, sempat terjadi insiden saling berebut meja dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan masuknya produk pabrikan. "Saat saya WA ke Dinas, UMKM ngalah dulu, biarkan ditempati PKK, jadi kita risih, kayak ada pemetaan Oh ini orangnya Bu ini, orang nya Bu itu," jelasnya
Memang, rezeki ditentukan Tuhan, tetapi persaingan bisnis sudah tidak sehat. Kalau, ada pemetaan seperti itu, kesannya bukan lagi bazar, tetapi pasar. "Kesannya dagangnya dadakan, bukan real bisnis, soalnya bukan produknya yang dijual, tetapi pejabatnya, atau orangnya," keluhnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi UMKM Jember Sartini belum bisa memberikan komentar, karena saat ditelepon , beralasan masih ramai. "Nggak denger mas, disini masih ramai,"jelasnya. (naw/eros).