 |
| Pembukaan kirab santri memperingati Tahun Baru Islam di Desa Paseban. Kades Satupan dan Camat Kencong hadir dan mengikuti acara tersebut. (Foto: Istimewa) |
Jember, MAJALAH GEMPUR.Com - Momen peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, tak sekadar seremoni keagamaan. Lebih dari itu, kirab santri yang digelar pada Jumat (27/6/2025) menjadi ruang pembentukan karakter dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sekitar 750 santri bersama 70 ustaz-ustazah dari delapan TPA dan TPQ ambil bagian dalam kirab sejauh dua kilometer. Mereka berjalan kaki dari Lapangan MI Sunan Ampel Dusun Sidomulyo hingga Balai Desa Paseban, diiringi lantunan selawat dan doa-doa.
Namun, ada yang berbeda dari kirab tahun ini. Para peserta tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan. Panitia menyediakan air mineral dalam botol bertanda khusus yang nantinya ditukar dengan souvenir di garis akhir. Upaya ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
“Kami ingin anak-anak belajar tentang akhlak tak hanya lewat teori di kelas, tapi juga lewat praktik langsung, salah satunya menjaga kebersihan,” kata Kepala Desa Paseban, Satupan, usai acara.
Kirab ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan keagamaan yang diadakan desa, termasuk lomba tartil Al-Qur’an, adzan, doa harian, hingga gerakan salat. Puncak acara akan digelar pada 9 Juli mendatang melalui malam bersih desa yang sekaligus menjadi ajang pemberian penghargaan bagi para pemenang lomba.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Para wali santri turut mendampingi anak-anak mereka, sementara warga tampak antusias berdiri di sepanjang rute kirab.
Camat Kencong, Muhammad Najmul Huda, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai kirab santri bukan hanya sebagai ekspresi religius, tapi juga bagian dari pendidikan karakter yang berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Harapan kami tahun depan bisa melibatkan sekolah-sekolah dasar agar semakin semarak. Nilai-nilai religius dan nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini,” ujarnya.
Huda juga mendorong agar kirab santri ke depan dapat membawa simbol-simbol kebangsaan, seperti bendera merah putih, untuk memperkuat rasa cinta tanah air di tengah kuatnya identitas keagamaan. (eros)
