Kejuaraan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) yang diwakili oleh Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, Dra. Agustien Rien Ariyanti, bersama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember di bawah kepemimpinan Sutikno, serta Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jember yang diketuai oleh Agus Supaat, S.Pd.. Seluruh rangkaian acara ini dipimpin oleh H. Jono Wasinudin selaku Ketua Panitia.
Atmosfer kejuaraan terasa begitu semarak sejak hari pertama. Ribuan pasang mata menyaksikan aksi-aksi menawan dari para pendekar muda yang menunjukkan teknik-teknik terbaik khas pencak silat Indonesia. Salah satu sorotan utama dari event ini adalah penampilan luar biasa dari Reza Dwi Saputra, pesilat muda berbakat dari kontingen Pagar Nusa PAC Balung.
Reza berhasil menyabet juara 1 kelas E putra pra-remaja, mengungguli lawan-lawannya dengan teknik dan ketenangan yang mencuri perhatian juri serta penonton. Keberhasilannya ini tidak hanya membanggakan kontingennya, namun juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lain dalam menggeluti dunia olahraga tradisional khas Indonesia ini.
Reza merupakan anak bungsu dari pasangan Muh. Samsul, seorang kontraktor, dan Endang Nanik Megawati, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tutul, Jember. Dukungan penuh dari keluarga, pelatih, serta lingkungan sekitarnya turut berperan besar dalam membentuk karakter dan semangat juangnya.
Kejuaraan Pandhalungan Challenge 2025 ini juga menjadi bukti nyata bahwa pembinaan atlet muda di daerah memiliki potensi besar untuk menghasilkan prestasi di kancah nasional. “Kami berharap kejuaraan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, karena sangat penting untuk memupuk semangat olahraga dan memperkuat karakter generasi muda,” ungkap Agus Supaat, S.Pd, Ketua IPSI Jember.
Sementara itu, perwakilan Kemenpora, Dra. Agustien Rien Ariyanti, menyatakan apresiasi dan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini. "Pencak silat bukan hanya olahraga, tapi juga warisan budaya bangsa. Kita harus terus dorong para pemuda untuk menjaganya lewat prestasi,” ujarnya.
Dengan semangat sportivitas, tradisi, dan prestasi, Pandhalungan Challenge 2025 berhasil mengukir cerita manis dalam sejarah perkembangan pencak silat Indonesia. Semoga langkah-langkah seperti ini terus ditingkatkan untuk melahirkan pesilat tangguh dan berprestasi di masa depan. (r1ck)