Pelatihan Ansos, Invetigasi dan Advokasi dan Sarasehan
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pembangunan Bangsa dan Negara bisa berhasil, apabila lembaga dan masyarakat diberi ruang untuk berpartisipasi serta di lindungan dalam menyampaikan aspirasinya dan diberi pendidikan untuk peningkatkan sumberda manusianya (SDM).
Sehingga sumbangsih yang diberikan, semakin berkualitas. Seperti yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Demikian kesimpulan Pelatihan Analisa Sosial, Investigasi dan advokasi di Gedung Sasana Tinju Gumukmas, Jum’at-Minggu (8-10/2) dan Sarasehan sehari “Menimbang Demokrasi Desa” di rumah makan Palem Garden Jember, Sabtu (16/2) yang dilaksanakan Gerakan Masyarakat Peduli Nusantara (Gempur).
Menurut Gus Fahim (panggilan akrap ketua Umum Gempur KH. Ahmad Fahim Jauhari), pemberdayaan lembaga dan masyarakat bukan hanya tanggungjawab Pemerintah (eksekutif dan legislative; Red) maupun partai politik saja. Sebagai bentuk kepedulian kepada bangsa dan Negara, lembaga non pemerintahpun juga berkewajiban. Untuk itu semua elemen bangsa yang peduli harus mengambil peran. Himbaunya.
Pelatihan yang diikuti 50 peserta dan hampir 100 peserta sarasehan dari perwakilan lembaga dan masyarakat di Jawa Timur tersebut diisi oleh narasumber dari Surabaya, Probolinggo, Gresik, Jember dan Lumajang.
Pengantar Ansos, Advokasi dan Investigasi, KH. Ahmad Fahim Jauhari. Sedangkan Advokasi: Drs. Soeseno (Posko Merdeka Jember), Investigasi: Drs. Subianto (Devisi Advokasi, Litbang, dan Evaluasi Kebijakan Gempur), Peran serta masyarakat dalam pembangunan: Baginda Bagus Hermanto (Ketua Gempur Jember), Analisa Sosial: Syahrul Munir (Sekber Konsolidasi Demokrasi Surabaya), Peluang & Tantangan Petani: Syamsul Arifin dan Muliyadi (Serikat Petani Jawa Timur) dari Jember dan Probolinggo, Petani & Politik: Irfan Rahman (Serikat Tani Independen Jember), Networking: M. Fauzi Azhari (Pimpinan Redaksi Majalah Gempur Lumajang), Menulis & Dokumentasi: Isma Hakim Rahmad (Wartawan Memorandum Jember). Dua pemandu; Edison dari Surabaya dan M. Mahfud Husairi dari Gresik
Sedangkan yang memberikan materi dalam Sarasehan Sehari ”Menimbang Demokrasi Desa” adalah, Totok Purwanto, Iwan Kusuma, Irfan Rahman, Jamila dan Tri Candra Aprianto. (Eros).
Sehingga sumbangsih yang diberikan, semakin berkualitas. Seperti yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Demikian kesimpulan Pelatihan Analisa Sosial, Investigasi dan advokasi di Gedung Sasana Tinju Gumukmas, Jum’at-Minggu (8-10/2) dan Sarasehan sehari “Menimbang Demokrasi Desa” di rumah makan Palem Garden Jember, Sabtu (16/2) yang dilaksanakan Gerakan Masyarakat Peduli Nusantara (Gempur).Menurut Gus Fahim (panggilan akrap ketua Umum Gempur KH. Ahmad Fahim Jauhari), pemberdayaan lembaga dan masyarakat bukan hanya tanggungjawab Pemerintah (eksekutif dan legislative; Red) maupun partai politik saja. Sebagai bentuk kepedulian kepada bangsa dan Negara, lembaga non pemerintahpun juga berkewajiban. Untuk itu semua elemen bangsa yang peduli harus mengambil peran. Himbaunya.
Pelatihan yang diikuti 50 peserta dan hampir 100 peserta sarasehan dari perwakilan lembaga dan masyarakat di Jawa Timur tersebut diisi oleh narasumber dari Surabaya, Probolinggo, Gresik, Jember dan Lumajang.
Pengantar Ansos, Advokasi dan Investigasi, KH. Ahmad Fahim Jauhari. Sedangkan Advokasi: Drs. Soeseno (Posko Merdeka Jember), Investigasi: Drs. Subianto (Devisi Advokasi, Litbang, dan Evaluasi Kebijakan Gempur), Peran serta masyarakat dalam pembangunan: Baginda Bagus Hermanto (Ketua Gempur Jember), Analisa Sosial: Syahrul Munir (Sekber Konsolidasi Demokrasi Surabaya), Peluang & Tantangan Petani: Syamsul Arifin dan Muliyadi (Serikat Petani Jawa Timur) dari Jember dan Probolinggo, Petani & Politik: Irfan Rahman (Serikat Tani Independen Jember), Networking: M. Fauzi Azhari (Pimpinan Redaksi Majalah Gempur Lumajang), Menulis & Dokumentasi: Isma Hakim Rahmad (Wartawan Memorandum Jember). Dua pemandu; Edison dari Surabaya dan M. Mahfud Husairi dari Gresik
Sedangkan yang memberikan materi dalam Sarasehan Sehari ”Menimbang Demokrasi Desa” adalah, Totok Purwanto, Iwan Kusuma, Irfan Rahman, Jamila dan Tri Candra Aprianto. (Eros).
