Translate

Iklan

Iklan

Sulitnya Orang Miskin Masuk Perguruan Tinggi

4/25/11, 21:16 WIB Last Updated 2013-12-08T19:45:20Z
Oleh; M. Abdul Munim Zainul


Ada sesuatu yang aneh dan sudah hampir menjadi suatu budaya ketika kita membaca berita tentang sistem penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun swasta (PTS) tentang adanya uang sumbangan yang harus dibayar oleh mahasiswa baru.
Besarnya uang sumbangan - atau apapun istilahnya - yang ditetapkan sebagai salah satu syarat bagi para calon mahasiswa merupakan suatu permasalahan yang apabila direnungi lebih lanjut, dana sumbangan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi tidak paralel dengan keadaan masyarakat luas pada umumnya.


Sistem ini memberikan keuntungan finansial besar bagi perguruan tinggi, Akan tetapi seberapa jauh sistem ini dapat memperbesar peluang para lulusan SMA agar dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi? Lebih lugas lagi, pihak mana sajakah yang kesempatannya untuk masuk perguruan tinggi semakin besar, akibat pemberlakuan mekanisme ini?



Penerimaan mahasiswa melalui UMPT maupun penelusuran prestasi akademik di SMA, keduanya menandaskan kompetisi akademik. Sedangkan pada sistem rekrutmen yang mulai dipraktekkan oleh banyak perguruan tinggi, persaingan memasuki lingkungan akademik naifnya didominasi oleh faktor non-akademik. Sehingga, alih-alih memancarkan jiwa empati terhadap keprihatinan yang dialami kelompok masyarakat yang berasal dari golongan ekonomi lemah, format baru dalam penerimaan mahasiswa baru justru lebih memfasilitasi anggota masyarakat yang termasuk dalam kategori ekonomi lebih dari sekedar mampu dalam rangka memasuki perguruan tinggi.
Fenomena yang terjadi di atas sebenarnya bertentangan dengan visi dari Kemdiknas 2014 yaitu terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif, dimana yang dimaksud layanan prima pendidikan adalah layanan pendidikan yang tersedia secara merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. 

Dalam rangka mewujudkan visi pendidikan 2014 tersebut, kemdiknas mencanangkan program beasiswa unggulan tingkat nasional dan internasional sejak tahun 2006. Salah satu perguruan tinggi di Jember yang mendapatkan kesempatan dari kemdiknas untuk melaksanakan penerimaan mahasiswa dengan menerima beasiswa unggulan ini adalah Universitas Negeri Jember dan Politeknik negeri Jember.

Di Universitas Jember beasiswa unggulan diperuntukan bagi calon mahasiswa jurusan pertanian dan teknologi pertanian. Periode pertama penerimaan beasiswa unggulan dimulai pada tahun 2006. Penerimaan mahasiswa beasiswa unggulan di universitas negeri jember ini sempat mengalami kefakuman artinya tidak ada penerimaan mahasiswa unggulan lagi sejak tahun 2008-2010. Dari peristiwa kefakuman ini timbul sebuah pertanyaan, Mengapa terjadi kefakuman dan siapakah yang bertanggung jawab terhadap kefakuman ini? 

Setelah fakum selama tiga periode ternyata fakultas pertanian universitas jember tidak mau menyerah dan terus berusaha untuk membuktikan kepada kemdiknas bahwa fakultas pertanian Universitas Negeri Jember berhak dan pantas untuk melakukan penerimaan mahasiswa beasiswa unggulan. Akhirnya setelah mengalami proses perjuangan yang panjang fakultas pertanian Universitas Jember mendapatkan kesempatan lagi untuk membuka penerimaan Mahasiswa PBU (Program Basiswa Unggulan) angkatan ke III periode 2011-2012 dari Kementrian Pendidikan Nasional/(Kemdiknas).
Menurut ketua program beasiswa unggulan fakultas pertanian Universitas Jember bahwa untuk alur penerimaan mahasiswa periode ke III ini sama dengan periode-periode sebelumnya akan tetapi ada perbedaan dalam hal persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa, salah satunya tentang nilai yang digunakan. Pada periode sebelumnya nilai yang digunakan adalah nilai hasil UAN rata-rata 7,00 sedangkan pada periode sekarang nilai yang digunakan bukan nilai hasil UAN, akan tetapi nilai raport semester 1-5, dimana nilai mata pelajaran yang di UAN kan menunjukkan nilai ≥ 7,5.

Pelaksanaan penyaringan yang berbeda ini dilakukan agar pelaksanaan penerimaan mahasiswa beasiswa unggulan ini benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Kemdiknas karena Program Beasiswa Unggulan membawa misi untuk melahirkan insan terbaik bangsa yang memiliki pemahaman kebangsaan secara komprehensif, integritas, dan kredibilitas tinggi, kepribadian, unggul, moderat, serta peduli terhadap kehidupan bangsa dan Negara. 

Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia Indonesia berdaya saing global, sehingga mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah masing-masing melalui prestasi putra putri terbaiknya dalam dunia pendidikan. Kita semua berharap agar kesempatan yang baik yang diperoleh Perguruan Tinggi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga dapat berguna dan bermanfaat untuk kemjuan pendidikan generasi penerus bangsa. (Penulis: Penulis Mahasiswa Universitas Negeri Jember).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sulitnya Orang Miskin Masuk Perguruan Tinggi

Terkini

Close x