Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Gagalnya atau menurunnya hasil panen menjadi persoalan serius bagi petani, apalagi Petani Holtikultura. Mereka merasa dipandang sebelah mata oleh pemerintah kabupaten
Jember.
Pasalnya
tidak adanya petugas penyuluh
lapangan (PPL), yang khusus menangani Holtikultura, sehingga berakibat petani
holtikultura seperti petani Jeruk, buah naga, harus merekayasa sendiri agar
hasil pertaniannya bisa maksimal sesuai harapannya,
Kesan itu disampaikan Mohammad Ali ( 50 ) warga dusun Tekoan Kauman
RT.02 RW.12 Desa Tanggul kulon, yang menjadi petani jeruk sejak tahun
1999, pihaknya harus melakukan percobaan agar bisa menghasilkan hasil yang
baik, sehingga Cos (biaya) yang dikeluarkan cukup banyak,
"Kalau pemerintah daerah (Pemkab) Jember bisa menciptakan Petugas penyuluh petani Holtikultura,
saya kira hasil panen para petani holtikultura,
akan lebih baik, karena dia sudah ada ilmu bagaimana bertani holtikultura yang
baik " ujarnya Rabo (30/12).
Masih menurut Pria
yang kerap dipanggil Ali ini, Selama ini pemerintah hanya menyiapkan PPL
untuk pangan, padahal holtikultura juga sebagai penopang perekonomian,"seharusnya
pemerintah juga harus menciptakan PPL Holtikultura," lanjutnya.
Hal
tersebut diakui Ir.Hanief Fauzi
Staf Ahli senior Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura wilayah
Karisidenan
Besuki, menurutnya
Seharusnya Pemerintah daerah minimal menambah pengetahuan atau Pendidikan
kepada PPL, Artinya penambahan ilmu tentang Holtikultura,
"saya pandang
pemerintah minimal menambah pengetahuan tentang Holtikuktura kepada PPl, selama
ini PPL hanya mengatasi tentang tanaman jenis Pangan, sehingga apabila petani
Holtikultura bertanya dia tidak bisa berbuat apa apa, " ucapnya.