Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Anggaran revitalisasi pasar tradisional bernilai miliaran rupiah, di desa Wonorejo,
Situbondo, dinilai mubadzir, pasalnya sejumlah pedagang, enggan menempatinya.
Namun Ia
tidak menampik ada sebagian pedagang yang meninggalkan. “Masih ada kok para
pedagang yang sampai saat ini menempatinya, meski
tidak mau memanfaatkan, kita tetap
tidak akan merubah konsep pasar menjadi sarana lainnya”. Jelas
Tutik yang mengaku baru
rapat dengan
tim pasar. (yan/ef)
Bahkan karena
minim pembeli, para pedagang yang sudah menempatinya, juga pergi. Kondisi ini
diperparah dengan bangunan pasar yang terlihat tidak terawat, sehingga tampak kumuh, “Dari tahun 2015 hanya
sebentar dipakai oleh pedagang, kini sudah banyak yang meininggalkan” Ungkap Rizal (45), Jumat ( 28/04).
Hal senada diungkapkan Asiyadi (36), Ia sangat menyayangkan, lantaran beberapa bagian aset daerah ini mulai
banyak yang rusak, “Seharusnya pemerintah bisa memilih titik strategis dalam membangun pasar, agar tidak sampai seperti ini,
bangunan milyaran rupiah kini hanya berfungsi sebagai
tempat teduhan,” Katanya.
Kepala dinas
Perindustrian dan perdagangan, membantah pasar itu mubadzir. menurutnya Pemkab Situbondo suduh melihat potensi, dan melakukan evaluasi bersama aparatur desa. “Keberadaan pasar ini untuk menjaring para pedagang yang
sebelumnya berjulan di pasar Gale’an Banyuwangi”. Kata dra Hj Tutik Margiyanti.