Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,
merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat yang beragama Islam bukan hanya
di Indonesia, tapi diseluruh dunia.
"Kami sangat kagum dan salut kepada anak anak
muda atau siswa siswi, karena jarang dijaman sekarang ini anak muda yang mau
dengan Seni tradisi kuno ini hebat hebat dja jempol untuk mereka,"
ungkap Ahmad salah satu warga yang menonton. (Yond)
Sudah menjadi hal yang
biasa penghormatan mayoritas ummat Muslim kepada Nabi, dilakukan dengan nyelenggarakan
pengajian atau Sholawatan. Hal berbeda dilakukan warga dusun Banjarejo Barat
Desa Sumber Agung Kecamatan Sumber Baru ini, memperingati Maulid dengan menggelar
wayang kulit.
Menurut Jamilun ketua Panitia, memperingati
Maulid dengan menggelar Wayang kulit selain sebagai ungkapan kegembiraan dan
penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW juga dalam rangka melestarikan dan
mengembangkan Kebudayaan Asli Indonesia.
"Seni tradisi wayang adalah kebudayaan asli
indonesia, wayang ini adalah seni tradisi yang digunakan oleh para wali untuk
mendakwahkan atau mensiarkan agama islam yang harus kita dilestarikan,"
ungkapnya disela sela acara berlangsung Minggu (03/12/2017) dini hari.
Ratusan Warga tampak memadati lokasi, hingga tempat
duduk tidak tercukupi.Antusias ini lantaran, Ki Dalang adalah seorang
anak muda yang masih duduk dibangku sekolah, yakni Nauval farhan, siswa Kelas
XI (2) SMA 2 Tanggul, demikian juga kerawitan Sanggar Semud Dawa berasal dari
siswa dan siswi SMA 2 Tanggul.