Translate

Iklan

Iklan

SENGKETA TANAH DI INDONESIA ; AKAN SELESAI DALAM KURUN WAKTU EMPAT TAHUN LAGI.

8/17/09, 01:42 WIB Last Updated 2010-12-05T17:25:40Z
Ada seorang pemuda tinggi besar, kekar dan kuat sedang bekerja sebagai pemecah batu. Dengan semangat, pemuda tersebut mengayunkan palu dan menghantam sekeras mungkin berkali-kali bahkan dengan kekuatan penuh. Namun batu itu masih utuh sampai akhirnya dia menyerah. Karena meskipun batu tersebut dihantam sampai 357 ketukan. tetap saja tidak mau pecah.

Setelah itu seorang kakek tua renta dengan pustur tubuh ngiyeyet (krempeng) mencoba menggantikannya., Dengan kekuatan tenaga seadanya kakek tersebut mengayunkan palunya dan memukul batu tersebut. Ajaip, hanya dengan 5 ketukan saja, ternyata batu tersebut bisa pecah.

Pemuda tersebut heran dan bertanya. Wah kakek hebat sekali. Kakek menjawab. “Bukan saya yang hebat nak, tapi sampean yang tidak sabar. Soalnya batu tersebut bisa pecah apabila dipukul dengan 362 ketukan. Sampean sudah memukul sebanyak 357 jadi masih kurang 5 ketukan lagi. Jika sampean tidak menyerah, kakek yakin sampean juga bisa memecahkan batu tersebut bahkan kurang dari 5 kali ketukan. Jelas kakek. (Joyo Winoto).

Dari cerita tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa : dalam memperjuangkan tanah butuh kesabaran. Sengketa tanah di Indonesia tidak beberapa lama lagi bisa selesai. Kalau satu ketukan satu tahun. Insya-allah dalam waktu empat tahun lagi bisa selesai. Sehingga masyarakat Indonesia akan mandiri.

Untuk itu kita harus berjuang bersama-sama. Jika kulit saya di toreh (sayat) tidak ada bedanya sebelum dan sesudah menjabat sebagai kepala BPN. Sepanjang tidak serakah-serakahan, Tidak jor-joran dan tidak untuk kepentingan pribadi (tetap untuk kepentingan rakyat). Saya siap. Tegasnya

Demikian disampaikan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI Joyo Winoto saat pertemuan dengan Konsorsium Pembaharuan agraria (KPA), Serikat Tani Independen (SEKTI) Jember dan Aktifis Reforma Agraria se Tapal Kuda (Jember, Lumang, Banyuwangi, situbondo dan Bondowoso) dan Petani kasus dalam rangkain Road Show Kepala BPN dan rombongannya Sabtu, 8 Agustus 2009 di Hotel Mulia Jember.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Kanwil BPN Jatim (Bambang) dan Kepala BPN Kabupaten/kota se Jawa Timur. Usep Stiawan (Ketua Dewan Nasional KPA), Agustiana (Anggota Dewan Nasional Dari Jawa Barat) dan Munasir Huda (Anggota Dewan Nasional Dari Jawa Timur), Kinan (Jajaran Sekjen KPA), Perwakilan aktifis Reforma Agraria Setapal Kuda (Jember, Lumajang, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso). Untuk Pengurus Serikat Tani Independen (SEKTI) Jember. Irfan Rahman (Ketua Dewan penasehat Organisasi), Agus Mulyono (Presiden), Khoerush Sholeh (Sekjen). Momon (Wakil Prisiden Bidang Organisasi) dan Mari Santoso (Depertemen Perencanaan Serikat)

Tampak hadir Juga Hadir dalam pertemuan tersebut Beberapa Aktifis dan pengamat diantaranya Drs. Soeseno (Pengamat Agraria), Andi Sungkono (Alam Hijau), Tri Candra ( Perkumpulan Karsa), Iwan Kusuma (Sekber Jember), Juma’in (Curahnongko), Himawan (SD Inpers), Bambang (JKPP), Khoiril Syafris Sholeh (PMII), dan Sapto (GMNI)
Sedangkan Kelompok tani Jember yang sampai saat ini masih bersengketa baik dengan Perhutani, PTPN, Perkebunan dan TNI adalah, Munawaroh (Ketua Kompak Ketajek Panti), Ky Musri (Ketua Siper Curahnongko), P subai (PPSR Karangbaru Silo), P Musa (Ketua kelompok tani Nogosari), Atiman (Ketua P3MU Mandiku), H Muhid (Curah Takir), Ayep (Sukorejo Sumbersari), Titin (Mahardika Ajung) Dan Baban Silosanen Silo. (Eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • SENGKETA TANAH DI INDONESIA ; AKAN SELESAI DALAM KURUN WAKTU EMPAT TAHUN LAGI.

Terkini

Close x