
Praktis
tingkat daya serap peserta didik akan berbeda dan dengan perbedaan inilah
nantinya yang akan mengantarkan siswa khususnya sekolah-sekolah yang rajin
melakukan ulangan atau evaluasi pembelajaran yang lebih berhasil menghantarkan
para siswa bisa diterima di sekolah favorite di dalam kota
Oleh karenanya sekolah pinggiran saat ini
tidak bisa dianggap enteng mengingat layanan teknologo informatika serta komunikasi
serta perkembangan ilmu pengetahuan tidak lagi terbatas antara kota dan pinggiran.
Otomatis bagi sekolah pinggiran saat ini telah memacu diri dengan berlomba-lomba
untuk mengintrodusir para siswanya untuk
bisa menyabet prestasi dan meraih nilai terbaik sebagai modal bagi sisawa yang
bersangkutan untuk bisa diterima di sekolah yang menjadi pilihan.
Demikian penegasan Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sumbersari Drs H. Achmad Kamalin Msi saat di konfirmasi
persoalan prestasi antara sekolah pinggiran
tahun 2012 ini, diruang kerjanya, 11/5. Kamalin mengatakan keberadaan sekolah pinggiran di
era tahun 2012 ini tidak bisa dianggap
enteng. Justru prestasi tahun ini bisa jadi lebih banyak menyebar di sekolah-sekolah
pinggiiran termasuk diwilayah penggiran kecamatan Sumbersari seperti di Kelurahan Antirogo, dan Wirolegi,
maupun Kranjinigan, yang saat ini memiliki
komitment kuat untuk berkompetisi secara sehat antar sekolah. Praktis saja, ungkap Kamalin, setiap digelar event
apapun, mulai dari eventa akademis maupun non akademis, sperti olah raga.
Siswa-siswi sekolah-sekolah pinggiran akan tampil maskimal “jangan salah
sekarang tidak ada bedanya antara kota dan sekolah pinggiran, mereka juga akan
tampil maksimal dalam event apapun”, tandasnya.
Oleh karenanya, lanjut Kamalin, bahwa untuk
tahun ini bisa diperkirakan penyerapan siswa di jenjang SMP dan SMA Negeri pada tahun 2012
ini dipastikan akan banyak bermunculan anak-anak yang berasal dari sekolah pinggirian.
Sehingga tidak heran manakala tahun 2012 ini anak pinggiran akan banyak
mendominasi. “Sebab try out maupun evaluasi telah gencar dilakukan oleh para
guru yang mengajar di sekolah pinggiran tersebut”, ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasek.
SDN Wirolegi 5, Lietatik SPd, MPd
bahwa sebagai sekolah pinggirai tidak lagi terlena karena kondisi dan
keadaan yang terbatas. Melainkan dengan keadaan yang terbatas itulah menjadi
pemacu untuk bisa bangkit dan melakukan
berbagai upaya positif agar bisa berbenah diri di berbagai bidang untuk lebih
berprestasi. Bahkan, Lietatik mengatakan dengan keterbatasan tersebut, disertai
wilayah yang seringkali dipandang terpinggirkan. Hal ini membuat tantangan
tersendiri bagi para Kepala sekolah, guru, dan murid untuk meningkatkan potensi
diri masing-masing. Untuk itu, ditegaskan oleh Lietatik, bahwa mau tidak mau,
merupakan konsekuensi logiis, jika tidak ingin dianggap pinggiran, maka harus banyak
membaca dan mengikuti berbagai perkembangan yang terus menglobal ini.
Terlepas dari itu juga, Lietatik juga
menyampaikan agar semua pihak meau menagakui dan sudah tidak bisa dipungikiri untuk
tahun 2012 ini, merupakan tahun kebangkitan bagi dunia pendidikan, khususnya
dikabupaten Jember dalam rangka meretaskan
prestasi membanggakan bagi kabupaten Jember. Untuk itu, antara sekolah kiranya patut untuk
bersaing secara sehat guna mencapai tiitik prestasi tertinggi. “Sebagai sekolah
dasar favorite tentu saja akan menjadi
tantangan tersendiri sekaligus memacu diri untuk berkerja lebih baik lagi guna
menghantarkan peserta didik lebih sukses untuk melanjutkan ke jenjang SMP sederajat
khususnya lebih banyak di terima di SMP-SMP
favoriita didalam kota Jember bagi orang tua dan juga sebagai suatu jawaban
atas keberhasilan pola pendidikan dan pengajaran yang telah di lakukan oleh
suatu sekolah”, pungkasnya. (tgh/humas)