Demikian ungkap Ahmad Hanafi saat acara Silaturahmi antara Bupati
Jember dengan Insan Pers yang diselenggarakan Humas Selasa (14/8) di Jember. Untuk
itu Hanafi meminta agar Bupati memberikan penjelasan kepada pejabat SKPD
dibawah untuk memahami profesi wartawan sebagai public control. kritik itu hanya
untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan kurang benar, karena hakekatnya, baik
wartwan maupun pejabat, adalah muaranya satu, yaitu pelayanan masyarakat”,
tegas salah satu wartawan TV Swasta ini.
Hal senada juga disampaikan Gangsar, menurut salah-satu wartawan
senior yang sekaligus pimpinan media mingguan SOROT ini Bupati
MZA Djalal hendaknya tidak merasa risih dengan kehadiran wartawan saat melakukan
konfirmasi terhadap sebuah masalah, mengingat banyak dari pemberitaan media
yang bisa memberikan inspirasi, pemikiran-pemikiran tentang kebijakan
pembangunan kedepan
Gangsar juga minta PWI, KWRI, dan AJI untuk membuat sebuah formula
yang tepat dalam rangka memberikan sertifikasi terhadap para insan pers yang
ada di Jember. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena diera sekarang
ini, banyak bermunculan wartwan “abal-abal” atau orang yang mengaku-ngaku
wartawan, sehingga tidak sedikit dari pera pejabat, baik itu pejabat SKPD
hingga ke wilayah desa, yang banyak dirugikan oleh oknum-oknum wartawan
“siluman”. harapnya.
Menanggapi masukan wartawan, Bupati Jember, MZA Djalal, mengatakan
bahwa sebuah wilayah dikatakan maju, jika wilayah tersebut memiliki para
insan-insan pers yang cukup banyak. Semakin banyak masukan, kritikan, baik
dalam bentuk tulisan ataupun sindiran merupakan langkah untuk memberikan
kecerdasan serta kearifan dalam bertindak dan berbuat untuk masyarakat.
“Saya tidak akan
tersinggung atau bahkan marah saat ditulis oleh wartawan, apakah itu baik
ataupun jelek. Bahkan saya menganggap hal itu merupakan vitamin bagi saya untuk
berbuat yang lebih baik lagi. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kemajuan sebuah
wilayah atau bahkan Negara sekalipun, merupakan kerja keras dari wartawan.
Tulisan wartawan adalah
kontribusi sebuah lembaga profesi untuk memberitakan, mempromosikan, bahkan
memperkenalkan sebuah potensi yang ada, sehingga diketahui oleh masyarakat
luas”, Djalal. Dirinya berharap wartawan sebagai sebuah profesi yang sangat
terhormat, hendaknya tetap berpedoman pada norma serta kaidah Jyrnalistik dan
hokum yang ada.
Acara yang di gelar
Panorama Hall ini, Tak hanya dihadiri dari insan pers seperti PWI, AJI, KWRI,
dan beberapa pimpinan media, tapi juga tampak hadir dalam acara tersebut Kajari
Jember, Polres, dan Kodim 0824 Jember dan anggota DPRD Jember. (tgh/eros/humas)