![]() |
Lokasi Tambang pasir yang sudah menjadi kolam |
Akibatnya keberadaan lahan
menjadi rusak dan sering menelan korban jiwa, terakhir adalah Holip (15), Siwa
SMP 2 Gunung Malang, Warga Dusun Plerean Desa Gunung Malang, putra ke dua
Susanto, Korban tenggelam di genangan bekas galian pasir, di Dusun Gayasan Desa
Gunung Malang, yang terjadi pada Minggu (27/1).
Berdasarkan informasi yang
dihimpun media ini, akibat penambangan ini sudah menelan tiga korban jiwa. Akibatnya
kemarahan masyarakat tak terbendunglagi dan melakukan aksi masa dilahan dengan menutup
jalan menuju lokasi dengan pagar bambu dan membuat gundukan tanah yang
menyerupai kuburan, karena akibat galian sedalam 3 meter, yang meyerupai kolam
inilah yang menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa.
“Sebanar nya penambangan
ini sejak awal Masyarakat Desa Gunung Malang sudah menolak penambangan ini,
makanya kami melakukan aksi unjuk Rasa dan membuat surat penolakan kepada Muspika,
dengan alasan menjaga rusaknya lingkungan dan rusaknya fasilitas jalan desa. Demikian
ungkap salah-satu tokoh masyarakat setempat H Lutfi, Kamis (31/1) di Tempat
kejadian perkara.
Masih kata Lutfi, sebenarnya
pihak Polsek Sumber Jambe sempat menutup lokasi penambangan, namun tak lama
kemudian penambangan dibuka lagi, masyarakat melakukan aksi lagi dan berkirim
surat penolahkan kepada Muspida, kemudian di tutup, tak lama kemudian
penambangan di lakukan lagi,” ujarnya
Menurutnya ada tiga
kelompok penambang dari Desa tetangga dan satu kelompok oknum pejabat Desa
gunung Malang, Sebenarnya Masyarakat Desa sudah tak menginginkan adanya
penambangan liar tersebut, sebab sudah tiga korban jiwa melayang,“ jelasnya .
Menurut H.Imam. tokoh
masyarakat mengaku sudah tidak bisa menoleransi lagi atas aktifitas penambangan
di Desanya itu, sebab warga dan masyarakat tidak memperoleh keuntungan, malah meresahkan
Masyarakat, “ ungkapnya .
Sementara menurut Kades
Gunung Malang, Budi Haryono, saat di temui wartawan di Kantornya Kamis (31/1) mengatakan
lahan yang jadi polemik itu merupakan tanah aset desa lain, milik lima desa
Kecamatan Ledok Ombo.