
Situasi pasca meletusnya kerusuhan pada 11 September 2013 lalu tak membuat warga puger menghentikan acara ritual tahunan petik laut syang udah menjadi agenda turun-temurun ini. Setelah beberapa waktu yang lalu warga desa Puger Wetan, kali ini giliran Warga Puger Kulon mengadakan acara serupa. Acara yang digelar pada Senin pagi (18/11), tersebut sebagai bentuk rasa syukur Nelayan atas berkah ikan yang didapat selama setahun kemarin.
Untuk mengantisipasi
sesuatu yang tidak dininginkan ratusan personel dari Brimob Polda Jatim, Sabhara
Polres Jember, Batalyon Infanteri 512 dan Kodim 0824 Jember, dan personel Polsek
dan Koramil Puger disiagaan untuk mengawal ritual ini.
Nur Hasan selaku Kepala
Desa Puger Kulon mengatakan, "petik laut merupakan acara ritual tahunan
yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan
atas hasil hasil laut yang selama ini telah diberikan sekaligus memohon untuk
diberikan keselamatan pada saat bekerja dilaut.
Tradisi tahunan ini diadakan setiap tanggal 15 bulan Suro. Meskipun di tempat lain melakukan acara pada awal bulan, tapi kita tetap mengadakan ritual ini tepat dipertengahan bulan. Pasalnya sudah turun temurun melakukan tradisi ini.
Tradisi tahunan ini diadakan setiap tanggal 15 bulan Suro. Meskipun di tempat lain melakukan acara pada awal bulan, tapi kita tetap mengadakan ritual ini tepat dipertengahan bulan. Pasalnya sudah turun temurun melakukan tradisi ini.
Meski tradisi petik laut kali
ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, namun pelaksanaannya tetap berjalan hidmad,
aman dan lancar. “Semoga puger bisa
damai mas, semoga tahun depan ritual ini tetap dilaksanakan dan semakin meriah
dan tidak ada insiden apapun lagi” tutur
salah warga Gumukmas Parji yang datang
beserta keluarga. (rud)