Jember , MAJALAH-GEMPUR.Com. Akibat
harga cabai merah besar anjlok, Petani di desa Karangrejo kecamatan Gumukmas Kabupaten
Jember, Jawa Timur, mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah pada musim panen raya
kalin ini.
"Harga cabai merah besar berkisaran antara 3 ribu hingga 5 ribu rupiah per
kilogram, padahal harga sebelumnya bisa mencapai lebih dari 10 ribu per
kilogram," kata salah seorang petani cabai yang tinggal di desa Karangrejo
Kecamatan Gumukmas, Syamsul Hadi, Rabo (30/7).
Menurut Syamsul, pada musim panen cabe merah kali ini banyak petani yang merugi hingga puluhan juta rupiah, karena hasil panen cabai tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan mulai pembibitan, pemeliharaan hingga pemetikan masa panen.
Menurut Syamsul, pada musim panen cabe merah kali ini banyak petani yang merugi hingga puluhan juta rupiah, karena hasil panen cabai tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan mulai pembibitan, pemeliharaan hingga pemetikan masa panen.
"Untuk panen
sebelumnya saja, saya sudah rugi sekitar sepuluh juta mas, kalau sekarang
harganya masih seperti ini, pasti saya
akan mengalami kerugian lebih besar lagi dari kerugian sebelumnya," keluh
petani yang saat ini menanam dilahan seluas setengah hektar ini.
Anjloknya harga cabai menurutnya disebabkan karena pemerintah tidak mampu melindungi petani serta kebijakan pemerintah yang tidak pro pada petani, masuknya cabai dan sayuran impor ke Indonesia, semakin memperparah anjloknya harga cabai.
Anjloknya harga cabai menurutnya disebabkan karena pemerintah tidak mampu melindungi petani serta kebijakan pemerintah yang tidak pro pada petani, masuknya cabai dan sayuran impor ke Indonesia, semakin memperparah anjloknya harga cabai.
"Saya berharap
pemerintah dapat melindungi petani dengan memberikan jaminan harga serta menghentikan impor cabai, sayuran,
dan buah-buahan dari luar negeri, agar harga komoditi holtikultura di dalam
negeri tetap satabil," Harapnya. (eros)