Translate

Iklan

Iklan

Petani Keluhkan Sulitnya BBM Bersubsidi

8/27/14, 17:00 WIB Last Updated 2014-09-07T19:08:19Z
Para petani yang mengairi menggunakan diesel
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sejumlah petani di Jember selatan panik. Tanaman jagung yang berusia beberapa minggu terancam kekeringan. Pasalnya mereka mengandalkan pengairan sawah menggunakan pompa air berbahan bakar bensin.

Salah seorang petani asal Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Siswanto (43) mengaku, ketika memasuki musim kemarau, pengairan irigasi didaerahnya hanya 10 hari sekali, itupun harus berbagi dengan petani yang lain. Jadi, untuk mengantisipasinya, dia bersama petani lain terpaksa mengambil air dari sumur galian yang memang telah disiapkan. "Air dialirkan mengunakan pompa, yang bahan bakarnya bensin (premium)," ujar Siswanto, Rabu (27/8).

Namun akibat kelangkaan premium bersubsidi, petani yang akan membeli harus antri menggunakan motor. Sebab, pembelian menggunakan jerigen, lanjut Siswanto, di SPBU dekat wilayahnya tidak dilayani. “namun seringkali, banyak petani yang tidak kebagian jatah,” keluhnya.

Tak hanya Siswanto, hal yang sama juga akui oleh petani yang lain, Suliyah (38), ia juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan premium. Padahal, saat ini tanamannya harus segera diari. “Semalam saya pinjam bensin (premium) ke tetangga yang punya mobil, saya ambil dari tangki,” akunya.

Lebih lanjut, petani perempuan itu berharap, pemerintah lebih baik menaikkan harga BBM, dari pada mempersulit atau membatasi kuota. “jika memang bensin maupun solar akan naik, ya dinaikkan saja, dari pada sulit begini, rakyat kecil juga kan yang susah” tandasnya. (Ruz).


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Petani Keluhkan Sulitnya BBM Bersubsidi

Terkini

Close x