
Pembuangan bayi mungil yang tak berdosa ini oleh Sultan Arif alias Beton (19), warga Dusun Panggul Melati, Desa
Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, lantaran malu, diduga karena hasil hubungan gelap
dengan Mt (17), warga Desa Kraton, Kecamatan Kencong.
Mt baru
saja melahirkan di rumahnya di Desa Kraton, Kecamatan Kencong sekitar
pukul 03.00, Sabtu (01/11) dini hari, satu jam kemudian Beton datang mengambil
bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya. Bayi malang itu di bungkus sarung
lantas dibawa pergi oleh Beton dengan mengendarai Motor jenis Zuzuki Satria Fu
dan dibuang di aera Pemakaman desa yang tak jauh dari rumah Mt.
Namun, saat di tengah
perjalanan itulah, Beton bertemu warga yang pagi itu akan pergi kesawah. Warga
kemudian curiga, karena Beton bukan warga setempat dan menggendong bayi saat
pagi buta. Warga akhirnya membawa pelaku ke kantor desa setempat. Tidak hanya itu, pelaku juga hampir dipukuli warga karena geram
dengan perbuatan tersebut.
Mt yang
masih berstatus pelajar sebuah SMK di Wilayah Kecamatan Jombang itu hanya bisa
menangis ketika dibawa ke Puskesmas Kencong. Ia mendapatkan perawatan intensif
akibat pendarahan paska melahirkan.
Informasi
yang dihimpun, sebenarnya hubungan kedua remaja tersebut sudah tercium lama
oleh warga. Namun keluarga Mt tidak pernah mengira jika anaknya tengah berbadan
dua. Oleh keluarganya Mt dikenal sebagai anak yang pendiam, sehari-hari dia terlihat
biasa dan masih sekolah seperti layaknya pelajar lainnya.
Saat ini,
anak hasil hubungan gelap yang berbobot 2,8 Kg dirawat intensif di puskesmas
Cakru-Kencong, sedang pelaku dibawa ke Mapolres Jember oleh anggota Resmob
Jember barat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.