
Dalam kesempatan itu, sejumlah
wartawan dari media cetak dan elektronik tampak hadir, juga beberapa wartawan
senior Jember, diantaranya Adi Samekto, Esha Ghani dan Muhammad Baharuddin Nur.
Mereka adalah wartawan angkatan 80 an yang dua nama pertama diantaranya masih
eksis hingga kini.
Moh Baharuddin Nur
misalnya, dalam testimoninya dia menyentil independensi dan keberpihakan media
terhadap rakyat. Menurutnya, saat ini banyak wartawan dan media masa yang telah
dikendalikan oleh pengusaha dan penguasa. Dia mewanti-wanti jangan sampai ada
pergeseran makna dari kata wartawan, yang semula adalah orang yang mencari,
mengolah dan menyuguhkan berita menjadi pewarta yang membela jutawan, “jangan
sampai berubah makna, Wartawan menjadi pewarta yang membela jutawan,” sindirnya. Senin (9/2/2015).
Oleh karena itu, mantan
politisi yang saat ini menjadi aktifis anti rasuah itu berharap, agar para
wartawan yang tergabung dalam FWLM Jember untuk lebih berani menyuarakan
kebenaran tentang maraknya korupsi yang terjadi di Kabupaten Jember, yang menurutnya
sangat butuh pengawasan dan keterlibatan media masa.
Otokritik tersebut juga
disampaikan oleh Esha Ghani, wartawan senior yang sekaligus Redaktur Pelaksana
di Majalah Sakinah, menceritakan tentang perbedaan wartawan masa dulu dengan
sekarang. Dikatakannya, jika zaman dahulu untuk mendapatkan ID Card (kartu tanda wartawan) itu tidak mudah, harus melalui
tes kemampuan dan kelayakan, “sangat berbeda dengan jaman sekarang siapapun
bisa menjadi wartawan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Adi
Samekto juga menyayangkan betapa mudahnya seseorang mendapatkan ID Card
wartawan. Menurutnya, dalam momentum HPN ini selayaknya kaum jurnalis harus
mampu merefleksikan kembali apa sebenarnya fungsi dan peran pers dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, “jadi tidak hanya bermodal ID Card saja,
melainkan kita juga harus menjadi jurnalis yang ideal dalam mencari dan
menyuguhkan berita untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara,”
ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FWLM
Jember, Ihya Ulumiddin, meminta para wartawan untuk meningkatkan kapasitas
pribadi dalam jurnalistik. “Kami harapkan semua wartawan yang menjadi anggota
forum untuk meningkatkan kemampuan dalam jurnalistik,” kata Udik, sapaannya.