“Dada saya ditusuk, tolong
cepat bantu saya,” kata pria 55 tahun itu, sebagaimana diceritakan salah
seorang perawat klinik madinah, Sabtu malam (30/5) sekitar pukul 21.30 Wib.
Saat itu, tak banyak darah yang keluar, hanya sejumlah bercak yang menempel
ditangan dan baju yang dia pakai.
Petugas medis bertindak
cepat. Korban segera dipapah dan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD). Setelah
dirawat di UGD, keluarga korban mengatakan jika Mangun alias Haisan, menjadi
korban penusukan yang dilakukan oleh anak kandungnya sendiri.
Menurut informasi menyebutkan,
anaknya yang bernama Muslim, meminta dibelikan sepeda motor. Namun karena
keterbatasan ekonomi, orang tuanya menjanjikan dan tak langsung menuruti
permintaan anaknya tersebut.
Muslim marah, lelaki 25 tahun
tersebut naik pitam. Dia mengambil pisau dapur, kemudian menghujamkannya ke
arah perut sang ibu. Beruntung saat itu, Mangun alias Haisan berada berdekatan.
Aksi muslim dicegahnya, tubuh anaknya dihadang. Pisau direbut dari tangannya,
namun malang, pisau itu mengenai dada sebelah kiri. Darah pun mengalir, Mangun
ambruk dan hamper pingsan.
Tetangga yang mendengar
keributan tersebut, sontak mendatangi rumah korban. Muslim masih mengamuk, para
tetangga membantu menghalangi, mencegah agar pemuda itu tak berbuat yang lebih
anarkis lagi. Bukannya mereda, pemuda
yang belakangan diketahui memiliki gangguan jiwa itu semakin menggila. Empat
tetangga tak mampu mencegah aksinya.
Sayangnya, keluarga tak bersedia
diwawancarai. Sebab kejadian ini masih dalam ranah internal keluarga, sehingga sengaja
tidak dilaporkan ke polisi. Namun ada kabar, jika sang anak yang menusuk
bapaknya itu, saat ini telah dibawa berobat ke Banyuwangi. Dengan kejadian ini,
korban mengalami luka sobek di bagian dada dan kini masih dalam perawatan medis
di klinik madinah Wuluhan. (ruz).