
Seorang
wali murid yang tak mau namanya dikorankan mengatakan, “ kami disuruh membeli
majalah mas untuk sekolah. Katanya sumbangan untuk sekolah. Ya kami mau gak mau
mas harus beli, nanti jika tidak nyumbang khawatir anak kami dicing,“ katanya Jumat (12/6).
Sementara
itu saat di coba doikonfirmasi Kepala SDN Rambipuji 02 Sri Rahayu mengatakan
bahwa pihaknya tidak mewajibkan sumbangan majalah, hanya meminta wali murid
yang berkenan untuk menyumbang majalah bekas sebagai tambahan referansi sudut
baca anak-anak di kelas masing-masing.
“Kami
tidak mewajibkan harus membeli majalah baru mas, saya koordinasikan dengan
masing-masing wali kelas dan mereka menyampaikan mahal itu saat acara penyerahan
rapor siswa, “ kata Sri.
Pihaknya
tidak mewajibkan hanya meminta, yang
tidak mau atau keberatan tidak masalah, dari delapan ratus siswa SDN Rambipuji
2 hanya separuh yang menyumbang majalah bekas. Pihaknyapun juga tidak menolak
jika ada yang menyumbang dengan majalah yang baru.
Sri
juga menambahakan bahwa memang di SDN Rambipuji 2 ini wali muridnya sangat
kritis, karena itu pihaknya selalu mewanti-wanti dan berhati-hati dalam
menyampaikan pada wali murid agar tidak terjadi kesalah pahaman. (midd)