Dari informasi yang di
himpun aksi corat-coret di dinding Yayasan yang terletak di lantai II gedung
IKIP PGRI Jember sempat mengundang perhatian penghuni kampus. Saat wartawan
meminta ijin untuk menemui Rektor IKIP PGRI Jember Fadil, di cegat oleh
security yang mengatakan Rektor masih ada tamu.
Menurut sumber, aksi
corat-coret yang dilakukan oleh T karena kekecewaan T yang “dibuang” di dalam
struktur Yayasan IKIP PGRI. Diketahui bahwa T masih merupakan keluarga pendiri
yayasan di IKIP PGRI Jember. Sehingga T merasa tidak di anggap di yayasan IKIP
PGRI Jember.
Wartawan hanya di temui
oleh Humas IKIP PGRI Jember Nike Norma Epriliana, SE, MM. Saat disinggung
adanya aksi corat-coret yang di lakukan T di dinding Yayasan IKIP PGRI
mengatakan hal itu bukan wewenangnya karena sudah di wilayah Yayasan bukan
lembaga IKIP PGRI selaku kampus pendidikan.
“Untuk masalah corat-coret
di dinding Yayasan itu bukan wewenang kami mas, nanti ada sendiri dari pihak
Yayasan yang akan berkomentar. Kami hanya berwenag terkait kegiatan perkuliahan
di kampus IKIP PGRI nya, jadi mohon maaf ya, “ ucap Nike ramah.
Namun demikian sebelumnya
Nike juga mengomentari masalah penyegelan yang dilakukan sejumlah mahasiswa
terkait tidak dicabutnya penonaktifan yang dilakukan oleh pihak Dikti kepada
IKIP PGRI terutama Program Studi PAUD dimana raiso perbandingan dosen dan
mahasiswa masih berbeda jauh yang kini sudah mendekati aturan yang di tetapkan
oleh Dikti yakni satu dosen dibanding 45 mahasiswa.
“Beberapa hari yang lalu
memang terjadi penyegelan mas, namun langsung direspon dan dikomunuikasikan
langsung oleh bapak Rektor yang diterima oleh mahasiswa. Kami berupaya
menampung aspirasi mahasiswa dan setelah adanya komunikasi penyegelan berakhir
malam itu juga, “ imbuh Nike.
Nike juga menambahkan saat
ini IKIP PGRI sudah melakukan perekrutran dosen baru dari yang sebelumnya
berjumlah 17 dosen kini bertambah menjadi 52 dosen. Tambahan baru 35 dosen,
jadi perbandingannya kini sudah mendekati ideal sesuai aturan Dikti 1 : 45. Di
IKIP PGRI Jember saat ini rasio dosen mahasiswa adalah 1:95.
Pihaknya juga menjelaskan
bahwa Dikti memberikan waktu hingga akhir Desember tahun ini. Namun IKIP PGRI
Jember sendiri ingin paling tidak bulan September rasio perbandingan dosen dan
mahasiswa tercukupi. (midd)