Salah-satunya di di Jalan
Raya Mangli, Kecamatan Kaliwates, seorang pedagang asal Perumahan Griya Mangli
mengatakan, dia sengaja membuka bursa sapinya lebih awal karena ingin mengulang
keberhasilan tahun kemarin yang juga menjual sapi kurban.
“Tahun kemarin dalam
jangka waktu 13 hari saya mampu menjual sapi kurban sebanyak 46 ekor. Dan saya
mencobanya kembali untuk tahun ini dengan waktu yang lebih panjang,” katanya,
disela-sela aktifitasnya memberi pakan sapi. Senin sore (31/8).
Menurut Hasan, selama
seminggu paska dirinya membuka lapak pada tahun ini, 6 ekor sapi korban
miliknya sudah laku terjual. “Alhamdulillah, untuk kali ini saja, selama satu minggu
sudah ada enam ekor sapi limusin saya sudah ada yang membeli,” ucapnya.
Sedangkan harga jual
bervariasi. Harga terendah dia tawarkan13.5 juta, sedangkan harga tertinggi 40
juta. Tinggi rendahnya harga sapi, tergantung ukuran serta kwalitas sapi.
“Untuk yang jenis limosin yang paling besar ini saya tawarkan 40 juta,”
ujarnya, sembari menunjukkan sapi yang paling subur diantara yang lain.
Hasan mengakui, jika harga
sapi mengalami kenaikan jika dibanding bulan puasa kemarin. Menurutnya hal itu
bukan karena dipicu harga daging yang melambung, melainkan karena tingginya
permintaan pasar akan sapi kurban. “Jika dibandingkan bulan puasa kemarin,
rata-rata naik 1 juta per ekor,” terangnya.
Meski begitu, dia menjamin
jika sapi yang dia jual telah memenuhi standart syariat islam, karena selain
telah cukup umur sesuai ketentuan kurban, sapinya adalah sapi pilihan yang sehat
dan tidak cacat. “Meski belum diperiksa oleh Dinas Peternakan Jember, saya
jamin sapi yang saya jual sehat dan tidak cacat,” paparnya. (ruz)