“Kami tidak akan
menggarami lautan, disini kawan-kawan jurnalis sudah paham apa itu
independensi. Yang dimaksud adil disini adalah jumlah pemberitaan yang dimuat
sama dalam jumlahnya,” ujar anggota Panwaslih Jember, Nur Elya Anggraeni, dalam
sosialisasi tahapan kampanye bersama insan pers di skretariat Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Jember. Sabtu
(29/8)
Mantan wartawan Prosalian Radio
FM itu memahami tingkat kesulitan secara teknis jurnalis dalam isi pemberitaan
yang ‘adil’ itu. Meski demikian dia tetap menyarankan agar ada ikhtiyar untuk
menjaga independensi jurnalis dalam setiap produk jurnalistiknya. “Netralitas
jurnalis dan media massa disini tidak hanya netral dari sisi personal saja,
melainkan juga tampak netral dalam setiap produk jurnalistiknya,” kata Eli,
Sapaannya.
Untuk itu, sambung Eli,
Panwaslih Jember akan terus memantau setiap isi pemberitaan yang memuat aktifitas
kampanye pasangan calon. Meski diakuinya, Panwaslih tak dapat memberi sanksi
terhadap media ataupun jurnalis yang ‘nakal’.
“Panwaslih kewenangannya
hanya sebagai rekomendator apabila ada temuan maupun laporan. Jika media cetak
akan kami teruskan ke Dewan Pers dan ke Komisi Penyiaran Indonesia untuk media
elektronik,” bebernya. (ruz)