“Pada intinya untuk stok hewan
kurban jelang persiapan Hari Raya Idul Adha di Kabupaten Jember cukup mas”,
kata Viras, SH Kepala Bidang Peternakan melalui Hanifah, SPt Kasi Pakan dan
Teknologi Peternakan di Dinas Peternakan, Prikanan dan Kelautan Jember Rabu
(9/9).
Menurut Hanifah, untuk
sentra sapi potong sudah tersebar dibeberapa kecamatan, antara lain, kecamatan
Gumuk Mas, kecamatan Puger, kecamatan Ambulu dan kecamatan Silo. Mengenai
kenaikan harga hewan kurban, Hanifah menyebut kewajaran dan akan terjadi tiap
tahun.
Pihak Dinas Peternakan
tidak bisa mengintervensi naiknya harga jual hewan ternak seperti sapi, kambing
maupun domba. Hal itu dianggap wajar karena
banyaknya permintaan. “Kami tidak bisa mencegah kenaikan harga di
pedagang karena menyesuaikan dengan harga pasar”, imbuhnya.
Pantauan wartawan di
beberapa pasar hewan dikabupaten Jember rata-rata harga jual sapi berkisar
antara 13 juta sampai 40 juta untuk jenis limosin, sedangkan untuk harga
kambing rata-rata 2 juta per ekor.
Kenaikan Harga Sapi
dibenarkan oleh Hasan, salah satu pedagang sapi musiman ini mengatakan, harga
sapi mengalami kenaikan jika dibanding bulan puasa kemarin. Menurutnya hal itu
bukan karena dipicu harga daging yang melambung, melainkan karena tingginya
permintaan pasar akan sapi kurban. “Jika dibandingkan bulan puasa
kemarin, rata-rata naik 1- 2 juta juta
per ekor,” terangnya
Keterangan berbeda
disampaikan, H Bahrul (37) warga Lingkungan Kaliwining Kelurahan Wirolegi
Kecamatan Sumbersari. Menurutnya pedagang sapi ini jelang Hari Raya Idul Adha
Jember kekurangan stok sapi terutama sapi jantan. “ Harga hewan kurban
khususnya sapi rata-rata naik 2 jutaan mas, mulai kisaran 14 juta hingga 50
juta yang biasa dibeli masyarakat untuk hewan kurban”, ujarnya.
Masih kata H Bahrul,
kekurangan stok terjadi untuk jenis sapi jantan. Karena yang akan digunakan
sebagai hewan kurban adalah sapi jantan. Begitu juga dengan impor ataupun
kiriman dari luar daerah yang tidak masuk ke Jember.