
Mza Djalal, akan
mengakhiri masa tugasnya pada bulan September 2015. Inilah sebuah kesan para Calon Bupati Bupati Jember dr Faida MR dan H Sugiarto, SH
terhadap dua periode kepemimpinan Bupati MZA Djalal yang disampaikan di aula
Hotel Aston. Rabo, (2/8)
“Beliau (MZA Djalal)
memberi kesempatan saya bertumbuh di Jember melebihi orang-orang lainnya.
Karena sinergitas yang telah terbangun antara pemerintah Kabupaten Jember
membawa dampak positif terhadap saya, Rumah Sakit Bina Sehat dan mayarakat,”
kata dokter Faida, Direktur RS Bina Sehat yang juga Cabup nomor urut 2 pada
pilkada tahun ini.
Menurut Faida, salah satu
dukungan nyata itu ketika rumah sakit yang dia pimpin membuat program
pengiriman tenaga perawat profesional keluar negeri beberapa dekade yang lalu.
“Beliau memberi dukungan sepenuhnya terhadap program pengiriman perawat
profesional ke luar negeri dan itu telah tercatat dalam sejarah,” ujar dia.
Meski demikian, Faida
meminta kepada MZA Djalal, agar hubungan silaturahmi yang selama ini terbangun
tidak tercederai hanya gara-gara (beda) pilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati
yang akan digelar 9 Desember mendatang. “Semoga hubungan silaturahim ini tidak
tercederai gara-gara momentum pilbup,” tuturnya.
Sementara itu, Sugiarto,
Cabup nomor urut 1 terkesan lebih ‘intim’ dalam menyampaikan testimoninya
terhadap 10 tahun kepemimpinan Djalal. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Jember
di era Bupati Djalal itu menyebut, jika dirinya adalah orang dekat Djalal.
“Jika diibaratkan rumah tangga, saya ini adalah istrinya (Bupati Djalal). Dan
dibalik kesuksesan seorang suami pasti ada do’a istri,” ucapnya, yang kemudian
disambut senyum peserta diskusi yang hadir.
Sugiarto memaklumi, bila
dari 2.5 juta penduduk Jember merasa belum puas sepenuhnya terhadap kepemimpinan
MZA Djalal. Sebab menurutnya, dari sekian juta penduduk Jember keinginan dan
kepentingannya berbeda-beda. Sehingga wajar kalau ada sebagian yang tidak puas
dengan Pemerintah Jember saat dipimpin Djalal. (ruz/midd)