
Baik dari lingkungan desa maupun dari kalangan Perusahaan
Listrik Negara (PLN), Pasalnya masyarakat yang hidup terpencil di desa hutan ini sudah
membayar biaya pemasangan listrik baru pada pihak ketiga dan berharap adanya penerangan listrik .
Kecurigaan
itu bukan tidak berdasar, dalam
program pengadaan listrik masuk desa untuk masyarakat kecil berdaya 450-900
watt, seharusnya paling mahal tidak lebih dari 1 juta rupiah. Namun pada pelaksanaannya, pungutan itu membengkak
hingga 4 juta rupiah
Temuan
itu menurut anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra dari Dapil IV (Jember –
Lumajang) merupakan bukti, dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang sengaja
mencari keuntungan dari persoalan ini, bahkan seakan-akan didesa tersebut ada persoalan horisontal padahal hal itu itu
bukan akar masalahnya.
Demikian
disampaikan anggota Komisi VII Bambang Hariyadi saat melakukan kunjungan kerja dengan jajaran Direktur PLN Regional Jatim dan Bali yang dihadiri Manager Area PLN Jember Putu beberapa
pihak terkait dengan persoalan listrik yang ada di Desa Baban Jumat, (4/9)
“Inilah yang
membuat kita prihatin kalau PLN ternyata tidak bisa mengatasi, padahal itu
bagian tanggungjawabnya. Apalagi peraturan-peraturan pemasangan, misalnya
mengenai tanggung jawab instalasi dibebankan pada siapa, ketentuan listrik
subsidi harus mendapatkan surat keterangan tidak mampu yang ternyata bisa dipermainkan
oleh oknum-oknum,” ungkap ketua rombongan tim Kunjungan Spesifik Mohammad Suryo
Alam
Kami datang ke Jember ini karena ada persoalan
yang sepesifik sekali terkait dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karena ada satu Desa
Baban Kecamatan Silo yang sampai saat ini belum merasakan
penerangan listrik.
Kami minta komitmen Direktur PLN
Jatim dan Bali, agar
satu bulan kedepan ini khususnya
warga Desa Baban supaya bisa menikmati penerangan listrik”, ucapnya.
Masih kata Bambang, selama ini tak ada penyelesaian sama sekali, bahkan seola-olah di Baban ini ada persoalan horisontal padahal tidak ada,
ini juga bisa membuka mata PLN yang selama ini dikemas baik dibawah ternyata
banyak persoalan yang sengaja diciptakan oleh pihak ketiga untuk meraup
keuntungan saja.
Bambang berharap komitmen PLN dan warga jangan sampai dibebani
dengan biaya mahal yang sampai mencapai 4 juta untuk biaya pasang baru antara
450 W sampai 900 W. Pungkasnya.
Hal
senada juga dikeluhkan Ketua Komisi B DPRD Jember Bukri “Kami sebenarnya gerah
juga dengan persoalan ini, karena
terlalu lama dan tak ada solusi. Ada dua orang kordinator
yaitu yang satu minta harga 2,7 juta dan yang satunya 4
juta. Janganlah masyarakat itu dibebani dengan biaya
yang cukup tinggi”,
ujarnya