
“Alhamdulillah Jember sejuk,
sehingga tidak masuk zona merah atau daerah bermasalah, bahkan Jember dinobatkan
salah satu Kabupaten paling siap melaksanakan Pilkada, Itu diakui Kemendagri,” Demikian
kata Komisioner KPU Jember, Ahmad Hanafi saat Sambung Rasa Jurnalistik di Hotel
Panorama, Rabu (25/11).
Kondusifnya situasi dan Suksesnya
pelaksanaan Pilkada ini menurut Hanafi, dapat terlihat dari empat indikator
yakni produk hukum yang akomodatif, penegakkan aturan yang baik, penyelenggara
pemilu yang independent, dan terpilihnya pemimpin yang berkualitas.
“Untuk produk hukum, UU
nomor 8 tahun 2015 sudah sangat cukup akomodatif. Penegakkan aturan, di
Jember sangat minim laporan panwas, hanya sekitar 11 laporan dan beberapa saja
yang dinyatakan sah sebagai laporan. Itupun hanya sebatas pelanggaran
administrasi,” Jelasnya.
Sementara penyelenggara
pemilu, baik KPU maupun Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Menurut Hanafi, sangat
menjunjung tinggi azaz independensi. dan yang terakhir untuk pemimpin yang
berkualitas. Ini baru akan diketahui pasca penetapan hasil Pilkada Jember 2015.
Sementara Pemilih yang
cerdas akan melahirkan pemimpin yang berkualitas. Pada prinsipnya, tujuan
pemilu itu untuk melahirkan seorang pemimpin yang dikehendaki masyarakat. “saya
kira semua calon bupati dan wakil bupati Jember ini adalah orang – orang yang
terpilih dan yang terbaik,” ujar pria berkacamata itu.
Untuk mempertahankan
kondsi ini, mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini
mengajak Jurnalis dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat.“Kami harap rekan
jurnalis dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, agar mereka dapat memilih
pemimpin secara rasional”. Harapnya.
Dalam kesempatan itu
Hanafi mengapresiasi masyarakat Jember, terutama jurnalis. Karena Sejuknya sutuasi
menjelang Pilkada Jember ini tak lepas dari peran masyarakat dan para wartawan yang
mengabarkan informasi tahapan pilkada secara akurat,” Pungkas mantan Jurnalis
TV ini. (Edw)