
Pasalnya pinggir sungai jadi
lebar dan tidak rata sehingga jalan desa sukoreno terutama gang 1 jadi sempit,
"okelah benar sungai di perdalam, karena sudah mendekati musim hujan, agar
apabila air besar biar tidak meluap, tapi kan juga tidak boleh merusak jalan"
ungkap Pal Sur Jumat (20/11)
Bukan hanya di gang tersebut, disungai yang
berdampingan dengan jalan desa di gang 1 kearah gang 8 desa Sukoreno juga
terjadi pelebaran sungai serta tatanan hasil akhir pengerukan tidak rata, yang
lebih disesalkan warga sebagian besar tanah hasil pengerukan dijual ke
umum oleh oknum petugas alat berat.
Gino (33) salah satu sopir dam truck yang membeli
tanah, mengaku jika dirinya membeli per trucknya seharga 100 ribu dan
dijual lagi dengan harga fariasi 150 hingga 200 per truck , " ya
terkadang aku jual Per satu truk 150 ribu terkadang 200 ribu , terganting
jauh dekatnya , ya kalau belinya 100 ribu, " ujarnya
Lebih lanjut Gino jika dirinya dalam sehari bisa muat
empat kali muatan, " terkadang tiga kali, tapi yang lebih sering sampai
empat kali muat , " ungkapnya. Informasinya jual-beli tanah ini berlangsung sekitar sebulan
lalu, dan terkesan ada pembiaran.
Diketahui hingga saat ini diperkirakan
sudah ratusan truck tanah hasil pengerukan sekaligus pelebaran sungai yang sudah
dijual. Salah seorang pegawai UPT Pengairan, Zaeni ketika hendak di konfirmasi
terkait hal itu, tiba-tiba tak ada di tempat, (yud/rud )