
Kedatangan ibu berusia lanjut di terminal Minak Koncar. ini kurang
lebih sudah 15 hari, beruntung beberapa pedagang yang berjualan di kota Pisang
ini ada yang iba, sehingga untuk kebutuhan makan dan minum setiap hari diberi oleh para pemilik
warung, toko dan para makelar bus serta sejumlah pedagang asongan.
Seperti yang dilakukan Latif,
pemilik toko rezki yang tak tega melihat ibu sebataang kara ini menangis,menghampiri
dan memberi makan serta minum, “Karena tak tega melihatnya, saya menghampiri
dengan membawa nasi, waduh, makannya lahap sekali sepertinya sudah dia tidak
makan beberapa hari,“ Ujar latib jum’at (20/11)
Pengakuan Sumina, meninggalkan
rumah karena dirinya oleh mantunya, Parman dan cucnya, Fauzi sering ditengkari,
karena tidak tak kuat, meninggalkan rumah, “Buleh keluar bik nangis tak kuat
buleh benareh e tokaren (saya keluar sambil menangis saya gak kuat setiap hari
ditengkari: red ), “ ceritanya dengan logat Madura.
Petugas Koordinator
lapangan (korlap ) terminal, Nasehat, mengatakan pihaknya sudah melaporkan kehadiran
ibu ini ke dinas sosial, “keberadaan ibu sumina sudah saya laporkan ke dinas
sosial, namun petugas masih belum datang, mungkin besok atau lusa ,” ungkapnya.
(yond)