
Akibatnya, disekujur
tubuhnya mengalami luka dan harus dirawat ke puskesmas. Peristiwa itu bermula
ketika korban bersama adiknya Selasa malam (10/11). menyetorkan
cabai di Desa Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan. Saat
itu, sepulang dari setor cabai, dirinya melewati Pasar Desa Sumberrejo yang
kondisi jalannya penuh lubang.
Sesampainya di
selatan pasar desa, tiba-tiba dari arah belakang muncul dua pemuda mengendarai
motor dengan kecepatan tinggi. Pemuda itu terlihat ugal-ugalan saat memacu
motornya, sehingga korban terkena percikan batu yang terlempar akibat gesekan
roda motor pemuda tersebut.
“Setelah itu saya
menegur mereka agar berhati-hati saat mengendarai sepeda motor. Apalagi jalan yang dilalui rusakd dab penuh dengan
lubang, sehingga menyebabkan batu
jalan terlempar dan mengenai saya,” kisah Imron,
ketika ditemui di rumahnya, Kamis (12/11).
Awalnya, korban
berfikir teguran itu tak berbuntut panjang. Namun, sekitar pukul 22.30 Wib,
belasan pemuda mendatangi rumah korban dan berteriak-teriak agar korban keluar
rumah. Mendengar teriakan, korban mencoba keluar rumah tanpa mengenakan baju.
Dia berusaha menghampiri gerombolan pemuda itu untuk menanyakan maksud
kedatangannya.
Ada tiga orang diantaranya membawa celurit, merasa ketakutan dan terancam,
korban kemudian berusaha lari dari mereka. Namun sebelum sempat lari, dua orang
telah memukulnya ari belakang, sehingga korban pun terjatuh. Dengan sisa-sisa tenaga dia tetap
berusaha lari.
Saking banyaknya gerombolan pengeroyok,
upayanya gagal dan dirinya menjadi bulan-bulanan. “Awalnya saya bertanya
baik-baik. Tetapi saat saya melihat ada tiga orang diantaranya membawa celurit,
saya jadi takut dan berusaha lari dari mereka. Namun sebelum sempat lari, dua
orang telah memukul saya dari belakang,” ceritanya.
Dari sekitar 15
pengeroyok itu, korban mengenali 3 orang diantaranya. Dalam kesehariaannya, 3
pelaku yang dikenalinya itu dipanggil Benjot alias No, Mamat, serta seseorang
lagi yang dipanggil Wawan. Mereka berasal dari Dusun Ungkalan Desa Sabrang
Kecamatan Ambulu.
Sementara itu,
Kepala Polsek Ambulu Ajun Komisaris Polisi Sugeng Piyanto, belum bisa memberi
keterangan resmi soal insiden pengeroyokan tersebut. Karena sejak dua hari
terakhir, Kapolsek tengah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Polres
Jember.
“Nanti saya
tanyakan Kanit Reskrim dulu ya, selama dua hari ini saya mengikuti pelatihan di
Polres (Jember) dan belum mendapat laporan tentang kejadian (penganiayaan) itu. Lebih lanjut nanti saya kabari,”
katanya, saat dihubungi lewat telpon selulernya. (ruz)