
Mereka menyampaikan
kekecewaannya, atas tender yang dimenangkan CV Massawil Lestari Bahari. “Kami
ingin menyampaikan aspirasi tentang kekecawaan kami, karena proses lelang
Pantai Watu Ulo tidak prosesional,” kata, koordinator warga Sukri, Rabo,
(23/12).
Menurut Sukri, pelaksanaan
pengumuman lelang tersebut seharusnya terbuka, sedangkan proses lelangnya tertutup.
“Namun kenyataanya, dalam menentukan pemenang tender ada bocoran informasi ke
pihak lain, menganai besaran nilai yang kami tawarkan. Sehingga lelang
dimenangkan pihak lain,” ujarnya.
Saat ditanya apakah ada
dugaan main mata antara Dispenda Jember dengan pihak pemenang tender, Sukri
menampiknya. “Tidak, kami tidak bermaksud menyudutkan Dispenda. kami hanya
meminta Dispenda untuk menjelaskan kepada warga mengenai proses lelang
tersebut,” tuturnya.
Informasinya, warga yang
datang merupakan pengurus dan anggota Koperasi Kampung Wisata Watu Ulo. Mereka
mengumpulkan 150 anggota dengan memungut iuran Rp 300 ribu, “Dari situ kami
mampu mengumpulkan Rp 40 juta, ditambah sejumlah dana yang diberikan oleh
beberapa orang,” papar Sukri.
Namun setelah tender
diumumkan, pihaknya kalah. Pengelolaan Pantai Watu Ulo dimenangkan oleh CV
Massawil Lestari Bahari dengan nilai kontrak sebesar Rp 45,5 juta. Sedangakan,
nilai yang ditawarkan oleh koperasi sejumlah Rp 42 juta.
Menurut Kepala Dinas
Pendapatan Daerah (Dispenda) Jember, Suprapto, persoalan ini rampung dan
mencapai kesepahaman. “Sudah klir, warga hanya meminta tahun depan, panitia
lelang tidak cuma mempertimbangan besaran nilai, melainkan juga faktor
keterlibatan warga setempat,” terang Suprapto,
Menurutnya, dalam
keputusannya, CV Massawil Lestari Bahari dinyatakan sebagai pemenang tender dengan
nilai kontrak Rp 45,5 juta, sementara Koperasi
Kampung Wisata Watu Ulo, hanya Rp 42 juta. “Penawaran lebih tinggi CV
Massawil, jadi kami tidak mungkin mundur lagi, karena proses lelang sudah
kelar,” jelasnya.
Namun demikian, Dispenda
mengakomodir dan mempertimbangkan faktor keterlibatan warga. Sehingga labanya dapat dirasakan warga sekitar. “Kami akan merumuskan mengenai keterlibatan
warga dalam pengelolaan Pantai Watu Ulo, agar perselihan seperti ini tidak
kembali terjadi,” janjinya. (ruz)