Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tersangka pembunuhan siswi SMK Jember, Daniel
Azmy Arrosid (18), Warga Jl, Hos Cokro Aminoto Blok 8/129/ Lingk Kulon Pasar,
Kelurahan Jember Kidul, Kaliwates, mengaku kesal dengan kekasihnya.
Menurutnya, pacarnya itu
kerap berkata tak jujur, dicurigai korban menjalin hubungan dengan lelaki lain.
"Saya sebenarnya ingin udahan, tapi dia tidak mau. Ini bukan karena
perkara udah gitu-gituan, enggak. Tapi karena salah dia sendiri, kalau misalnya
dia tidak begitu saya tidak kira begini," katanya Minggu (28/2).
Pelajar kelas 3 SMK ini
mengakui jika dirinyalah yang menjemput korban dari tempat lesnya, di kawasan
Jembatan Semanggi Jember. Tersangka menjemput korban sekira pukul 17.45 Wib.
Setelah menjemput, tersangka kemudian membonceng korban menggunakan motor.
"Mulai dari naik
motor sampai TKP saya ngobrol. Sebenarnya saya tak ada rencana lewat sana
(TKP). Tapi setelah melewati pos, saya kepikiran untuk lewat situ,"
ujarnya, saat disinggung apakah lokasi peristiwa itu adalah jalan yang kerap
mereka lalui.
Sesampainya di tempat
sepi, tersangka mengaku cekcok. Persoalannya sepele, karena ada sms yang masuk
ke ponsel korban dari teman laki-lakinya yang saat itu tengah dipegang
tersangka. "Karena ngomongnya nggak enak dan mancing emosi saya, ya udah
saya akhirnya punya inisiatif membunuh korban," ucapnya.
"Sebelum itu, saya
baringkan terus saya tekan dadanya sampai dia jatuh di kubangan air. Setelah
itu saya punya inisiatif untuk menelungkupkan dia di kubangan air itu agar tak
bisa nafas," tuturnya santai terkesan tak ada beban pasca menghabisi
korban yang masih satu sekolah itu.
Tersangka mengelak saat
ditanya apakah dia sempat memukul korban, sebelum membenamkan wajah korban di
kubangan air. "Ndak, ndak sempat mukul saya cuma menelungkupkan terus
kepalanya saya tekan bersamaan dengan helm itu," jelasnya
Sebenarnya, dia sempat
mengangkat tubuh korban, karena terlanjur jengkel, dia kembali membenamkan
tubuh korban hingga denyut nadinya melemah. "Setelah berjalan sekitar
empat meter, saya kembali untuk melihat korban. Saya lihat denyut nadinya nggak
ada, setelah itu saya tinggalkan pergi," katanya.
Tersangka sempat bersihkan
tubuh dan pakaianya di tempat ibadah, agar tak dicurigai orang tuanya. "Ternyata
saya lupa jika motor saya banyak lumpurnya. orang tua saya bilang kok banyak
celotnya (lumpur) sepedae, habis dari mana. saya bilang, dari rumah temen di
desa, sehingga banyak lumpurnya," urainya
Setelah mendengar
penjelasan sang anak, orang tuanya menerima dan meminta tersangka untuk masuk
kedalam rumah. "Sebenarnya orang tua saya pernah tau kalau saya sering
antar jemput korban. Tapi malam itu saya nggak bilang kalau saya antar sama
menjemputnya," terangnya.
Kisah ini berlanjut,
ketika tersangka mendatangi rumah korban malam itu juga. Kepada orang tua
korban, tersangka berpura-pura menanyakan keberadaan sandalnya yang tengah
dipinjam korban. Alibi itu dia lakukan untuk menutupi keberadaan sandal gunung
yang ditemukan bersama dengan jasad korban.
"Saya mencari alasan
tentang sandal itu. Terus yang bicara ke saya itu ibunya dan bilangnya kalau
malam paling malam (korban) pulangnya jam sembilan. Tapi mbaknya bilang kalau
paling malam pulang jam delapan, ya memang iya jam delapan. Karena kalau malam
korban memang tidak pernah keluar rumah," ceritanya.
Sebenarnya, tersangka mau
mengakui kepada keluarga korban tentang peristiwa yang terjadi. Namun karena
pertimbangan dia waktunya tidak tepat, sehingga tersangka membatalkan niatannya
tersebut. "Takutnya di rumah korban keluarga datang dan saya takut
itu," kisahnya.
Sebelumnya, seorang
pelajar kelas 12 KIA 1 SMK Negeri 5 Jember yang diketahui bernama Ita Purnama
Sari, warga Dusun Gladak Kudung, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji,
ditemukan tewas di area persawahan Dusun Gumuk Kerang, Desa/Kecamatan Ajung,
Jember, Sabtu (27/2), sekira pukul 06.00 Wib.
Belakangan terungkap, jika
yang membunuh korban adalah kekasihnya sendiri, Daniel, teman satu sekolah
dengan korban. "Saya dengan korban satu sekolah tapi beda jurusan, saya
jurusan perikanan sedangkan beliau (korban) jurusan kimia analis," pungkas
tersangka. (edw)