Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pembuatan pita kejut semula berdasar, begitu
juga pengurangan juga ada dasarnya, karena edukasi dan sosialisasi sudah
cukup, selebihnya sudah waktunya merespon keinginan masyarakat.
Untuk itu pita kejut dibuat
lebih tipis, bahkan ditempat-tempat yang tidak lagi memerlukan dihilangkan, sementara
ditempat-tempat seperti halnya sekolah tetap dipertahankan, namun ketebalanya
disesuaikan, agar tidak mengganggu pengguna jalan, agar keamanan tetap terjaga.
Demikian disampaikan Bupati
Jember dr Faida MMR, saat didampingi Kepala Dinas Perhubungan, Isman kepada
sejumlah media ditengah-tengah kesibukannya melakukan pemantauan pengurangan
pita kejut di depan KFC Jalan Gajahmada Jember Sabtu pagi (27/2).
Untuk dijalan utama, menurut
Faida dijalan utama ketebalan dikurangi menjadi dua mili senti meter yang
sebelumnya setebal dua centi meter, “Untuk tempat-tempat yang menjadi ajang
kebut-kebutan tetap dipertahankan selebihnya disesuaiakan “Pungkas Faida
Sesuai Keputusan Mentri No
3, Tahun 1994, Tentang alat pengendali dan pengaman pemakai jalan, Max 4 Cm
sedang kan Rumble Strip (Pita Kejut) yang ada setebal 1,8 Cm, karena dirasa
masih ketebalan sehingga di tipiskan lagi menjadi 0,2 Cm " Jelas Kabid
Lalu lintas Dishub Kab Jember Gatot Triyono.
Semenra jumlah yang akan
disesuaikan menurut Kepala Dinas Perhubungan Isman Sutomo, disepanjang jalan
Utama Jl Gajah Mada dan Jl Raya Sultan Agung, pelaksanaan ini sudah berdasarkan
hasil evaluasi, kajian internal, guna untuk keindahan sekaligus kenyamanan berlalulintas”
Urai Isman (edw/eros)