
Ironisnya, bayi mahasiswi berinisial
VYU (21) Dusun Krajan 1, Rt. 03 Rw. 01, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger
berjenis kelamin laki-laki yang meninggal
itu dimasukkan dalam sebuah tas, ditengarai sengaja digugurkan oleh ibunya, lantaran
kuatir aibnya terbongkar dan diketahui masyarakat luas,
Terbongkarnya kasus ini
berawal ketika seorang mahasiswi memeriksakan diri ke Puskesmas Mangli. Namun,
saat diperiksa oleh petugas medis, mahasiswi itu diketahui baru melahirkan
karena tali pusar sang bayi masih tertinggal di rahimnya.
“Karena curiga, kemudian
petugas menanyakan keberadaan bayinya. Kepada petugas medis, mahasiswi itu
mengaku jika bayinya meninggal dan telah di makamkan di Desa Puger Kulon,
Kecamatan Puger,” Menurut Kapolsek Kaliwates, Komisaris Polisi Susiyanto
Karena tak memercayai
keterangan sang ibu, sehingga petugas mendesaknya untuk menunjukkan dimana
letak bayi yang telah dilahirkannya itu. “Setelah dilakukan pencarian ,
ditemukan bayi di dalam tas dalam keadaan meninggal di kamar kosan tersebut,”
terang Susiyanto.
Polisi kemudian mendalami temuan itu, dan meminta keterangan
dari pacar pelaku, MIS (22), yang juga berasal dari Desa Puger Kulon. “Berdasarkan
keterangan pacarnya, bahwa pelaku pernah minum obat penggugur kandungan yang
dibeli secara online seharga Rp 2 juta,” pungkas Susiyanto.
Hingga berita ini dikabarkan, jajaran petugas polisi masih
mendalami kasus tersebut, serta melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara
jasad bayi tersebut, telah dibawa ke RSUD dr Soebandi Jember, untuk dilakukan
visum. (ruz)