Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Makam Diva Sofyan Wijaya (17), warga Perum
Bumi Mangli, Kaliwates, yang dilaporkan tewas akibat kecelekaan, Selasa (15/3). dibongkar Tim
Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
“Utuk melihat dan ditemukan bukti baru,
sementara yang sudah diamankan sebuah Sepeda motor, HP dan dompet milik korban,
yang sebelumnya sudah ditangani oleh laka-lantas namun adanya indikasi unsure
pidana maka mendatangkan pihak rumah sakit Bayangkara Surabaya untuk melakukan
Visium.”Pungkasnya (edw)
Pasalnya pihak keluarga
mencurigai meninggalnya korban akibat tindak kekerasan dan meminta agar
dilakukan otopsi. Demikian dusampaikan Kompol
dr Bambang Widhiatmoko Spf didampingi Tim (DVI) Kesehatan Polres Jember usai memimpin
pembongkaran
Menurut Taufik (45) ayah
korban, Diva ditemukan meninggal di Jembatan Imam Bonjol, Kaliwates, Sabtu dinihari
(23/2). "Kondisinya luka parah di wajah. Proses dari keterangan
Laka-lantas dan Reskrim, serta rumor yang berkembang timbul indikasi lain,
selain laka, justru cenderung minim dari akibat laka tunggal, maka keluarga mohon
untuk mendapatkan kepastian kematianya.”Jelas Taufik.
Namun anehnya motornya
nggak rusak. Kalau memang kecelakaan, motornya kan pasti rusak," Kecurigaan
bahwa anaknya meninggal bukan karena kecelakaan semakin menguat, setelah
teman-teman korban menceritakan bahwa sebelum kejadian korban sempat terlibat
pertengkaran.
"Makanya saya meminta
polisi untuk membongkar kuburan anak saya supaya diotopsi. Biar semua jelas,
apakah anak saya meninggal karena kecelakaan atau perbuatan kriminal," Urai
Taufik.
Keluarga telah
menmendapatkan informasi dari teman dekatnya, adanya pertengkaran perkataan
sebelum terjadinya musibah, dipicu ada perselisiahan hubungan dengan pacarnya
(Cenburu), yang mendasari untuk mencari titik terang atas kematian korban,
sehingga melaporkan kepada petugas untuk ditindak lanjuti. “Pungkas Taufik
Sementara Kasat Reskrim
Polres Jember AKP Agus Supriyanto, Dalam rangka tindak lanjut yang semula
dilaporkan kecelakaan tunggal, namun informasi dari keluarga adanya unsure
pidana, sehingga dilakukan pembongkaran kubur korban. “Jelas Agus.
Menurut Agus pembongkaran
kuburan itu dilakukan karena permintaan keluarga. "Keluarga curiga dengan
kematian korban yang dianggap ada kejanggalan. Jadi hari ini kita lakukan
pembongkaran makam," ungkap Agus di ketika lokasi pembongkaran mayat