Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pertunjukan kesenian dan tradisi
ritual saling pukul rotan (Ojung) yang dimainkan sejumlah warga, di Desa Cakru kecamatan Kencong, layaknya seorang pendekar, mereka tampak saling pukul adu kesaktian.
Budaya tradisional yang sudah turun temurun dilakukan sejak jaman nenek
moyang ini biasa dilakukan sebagai ritual guna untuk meminta hujam, ketika
musim kemarau panjang. Namun pertunjukan kali ini bukan untuk minta hujan
melainkan untuk memeriahkan
HUT RI ke 71.
Tampak
sejumlah peserta, saling sabet menggumakan rotan (penjalin) berukuranan 1 Meter. Meskipun hantaman keras yang mendarat dipunggung membuat luka lecet dan goresan
hingga memerah, Para
pendekar terkesan tanpa
ada rasa sakit sedikipun. Sorak sorai pun pecah
dari penonton terdetak kekaguman.
Menurut
Kepala Desa Cakru Bambang
Iswoto SP, tradisi Ojung dulunya adalah untuk meminta
hujan, “namun setelah berjalanya waktu warga
masyarakat meminta tiap tahun diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan
Republik Indonesia”. Katanya disela-sela pertunjukan berlangsung Mingggu (28/08)
Dalam
pertunjukan ojung kali ini kataBambang, sudah tidak ada para peserta yang sampai mengalami luka sampai serius, “Cuma hanya memar-memar saja kok akibat terkena ujung
penjalin yang mengenai bahu sebagian tubuh peserta” Jelasnya.
Menurut
ketua panitia So'an, jumlah peserta tahun ini
sekitar seratusan, “Mereka datang disamping dari kecamatan tetanggu, ada yang dari Klakah Lumajang. Andik, salah satu peserta sangat
antusias, meskipun dia kalah dan mengalami luka memar
di Punggung, dia berharap tahun depan kegiatan ini tetap diadakan. (edw)