Digelarnnya Musdalub ini lantaran
Syamsul Choiri, ketua terpilih pada Musdalub Periode 2015-2018 yang digelar 22
Februari di Jember tahun lalu meninggal dunia, Selasa 5 Juli 2016 di Rumah
Sakit Darma Husada, Probolinggo karena menderita sakit.
Sementara terpilihnya almarhum
Syamsul Choiri, Kontributor TV One, dalam
Musdalub, menggantikan kontributor RCTI, Ahmad Hanafi hasil pemilihan pada
tahun 2013 di Banyuwangi, lantaran yang bersangkutan mengundurkan diri karena menjabat
anggota KPUD kabupaten Jember
Menurut Ketua IJTI yang membawahi
jurnalis televisi di lima kabupaten yang meliputi Kabupaten Probolinggo,
Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi ini untuk menjalankan
roda organisasinya, dalam waktu dekat, dirinya akan menekankan upaya
konsolidasi anggota antar daerah terlibih dahulu.
“Ke depan, bangunan
komunikasi antar anggota IJTI akan dikokohkan kembali. Langkah ini tentunya
untuk membangun soliditas organisasi,” katanya, sesaat usai terpilih sebagai
ketua IJTI dalam Forum Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) IJTI Tapal
Kuda di Hotel Royal Jember, Jum’at (12/8).
Menurut dia, selama ini
IJTI Tapal Kuda dinilai oleh anggotanya terlalu Jember sentris, sehingga
menimbulkan miss komunikasi antar anggota. Dampaknya, agenda organisasi tak
terlaksana dengan baik. “Tapi bukan berarti yang kemarin tidak baik, kedepan
akan lebih dimaksimalkan,” ujarnya.
Jurnalis Telivisi Tran 7
ini terpilih setelah mengalahkan dua
kandidat lainnya, yakni Kumbang Ari dan Rio Christiawan. Syaiful mendapat suara
mayoritas dengan perolehan 34 suara dari 49 suara yang dinyatakan sah.
Sementara Kumbang Ari mendapat 12 suara, sedangkan Rio Christiawan mendapat perolehan 3 suara.
Musdalub IJTI Tapal Kuda
ini digelar, lantaran ketua sebelumnya Samsul Choiri meninggal dunia, sehingga
sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) orgnasisasi,
kekosongan kepemimpinan tersebut harus segera terisi dengan mekanisme Musdalub.
Ketua Panitia Musdalub
IJTI Tapal Kuda, Mahfudz Sunarjie menyebut, pelaksanaan Musdalub kali ini
diikuti oleh 50 peserta dari 19 Media Televisi Lokal, Nasional serta Televisi
jaringan Internasional. “Meski persiapannya hanya dua minggu, tapi
Alhamdulillah pelaksanaannya berjalan lancar,” tuturnya.
Kendati begitu, dinamika
saat pelaksanaan tetap terjadi, yaitu mengenai status peserta dan anggota sah
yang diakui oleh IJTI. Sejumlah peserta sempat keluar ruangan, karena merasa
aspirasinya tak diakomodir oleh panitia.