
Tingginya
selisi harga dari tingkat petani ke pasaran, lantaran informasi harga ke petani
masih minim, sementara fluktuasi
harga bisa berubah setiap hari, sehingga rawan dimanfaatkan
tengkulak. langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyediakan akses informasi.
“Minimnya akses informasi yang dimiliki petani itulah yang akhirnya dapat
dimanfaatkan oleh tengkulak mengelabui petani. Demikian disampaikan wakil
Bupati Jember Muqit Arif, saat
menghadiri Hari Krida Petani (HKP) di Lapangan Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan,
Rabu (7/9
Besarnya selisih harga ini merupakan
ketidak adilan bagi petani. Karena ini bisa berdampak terhadap kesejahteraan
para petani. “Kedepan petani harus bisa
mengikuti perkembangan harga di pasaran, jika seandainya para pedagang
mengambil keuntungan tidak terlampau jauh,” katanya.
Untuk
itu pemerintah akan
menginventarisir berbagai persoalan yang tengah dihadapi petani, dan secepatnya
mengambil keputusan. “Kami masih kumpulkan informasi dulu,
apakah karena anomali iklim yang sulit diprediksi atau mungkin persoalan lain.
Sehingga nanti kami mudah mengambil keputusan,” pungkasnya.