Jember,
MAJALAH-GEMPUR.Com. Meskipun sejak Minggu (4/9) lalu. pantai di pesisir selatan Puger mengalami gelombang pasang
setinggi kurang lebih 2,5 meter. Namun sejumlah nelayan tetap nekat melaut guna untuk
menangkap ikan.
Alasan tetap
melaut, karena beberapa
minggu ikan mulai muncul. Sehingga, rugi jika tidak melaut, pasalnya sudah berbulan-bulan mengalami paceklik. “Sehingga,
meskipun akhir-akhir ini gelombang sedang tinggi, nelayan nekat saja,” ujarn Muhammad Timbul, salah seorang
nelayan Puger, Kamis (8/9)
Itu ditandai hasil tangkapan nelayan
sudah mulai membaik. Rata-rata para nelayan mampu membawa pulang ikan hingga
enam gendung. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, paling banyak membawa satu
gendung. “ Bahkan banyak yang pulang dengan tangan hampa, “ imbuhnya.
Memang beberapa hari gelombang naik puncaknya pukul
06.00 pagi hari. Namun, mulai Selasa cenderung surut. Kebanyakan nelayan mengambil waktu
berangkat saat gelombang sedang surut, sekitar 02.00 dini hari. “Situasi
gelombang naik turun. Naik pada jam-jam tertentu saja, biasanya pagi hari,”
kata Timbul.
Kini, para nelayan Puger memiliki semacam
sistem informasi online atau website yang dikelola oleh kelompok nelayan
setempat. Yang dapat di-update melalui handphone android. Sehingga, prediksi
cuaca dan gelombang di perairan Puger dapat dipantau setiap saat.
Sejauh ini, belum mendengar adanya perahu
yang mengalami kecelakaan. Diprediksi
Jumat besok gelombang di perairan Puger akan naik lagi, bahkan lebih tinggi
dari yang terjadi pada Minggu kemaren "ini prediksinya hari hari Jumat gelombang akan naik lagi sekitar
3,5 meter dan sampai 4 meter,” pungkasnya.(Lum/midd)