
Beruntung tak sampai terjadi korban jiwa, namun dua korban yang terluka
parah terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember, sementara untuk
satu korban ringan diperbolehkan pulang, setelah sebelumnya mendapat perawatan di
Puskesmas setempat.
Musibah terjadi, ketika beton yang melintang kurang lebih 10 meter jatuh, tiga
orang yang sedang berada di bawahnya tidak sempat menyelamatkan diri. Dua korban masing-masing Suparman, (58), warga
Desa Sumberejo, Ambulu, dan M. Hani Purnomo, (38), asal Desa Klompangan , Ajung.
“Suparman, luka di kedua kakinya, kaki kiri patah dan M. Hani
Purnomo patah di bagian tulang hidung. Dia juga mengalami trauma di bagian
tulang punggung. Sedangkan korban luka ringan bernama Tomas Yasit, (17), hanya
mengalami lecet di bibir dan tangan, ujar Nanang Ridho, petugas medis Puskesmas
Ambulu.
Salah seorang saksi mata, Saiful, mengatakan jatuhnya beton
itu terjadi secara tiba-tiba di saat para pekerja sedang berada di
bawahnya. Selain menimpa pekerja, beton tersebut juga merobohkan tiang listik
yang ada di dekat lokasi kejadian.
Sesaat setelah tertimpa beton, dua korban luka parah tidak mampu
bangun sendiri. Warga beramai-ramai mengkat patahan beton itu dan kemudian
mengeluarkan kedua korban dari reruntuhan.”Kalau yang mengakat beton itu dua
tiga sampai lima orang tidak akan mampu, karena terlalu beratnya”. kata dia.
Diduga bangunan itu salah konstruksi. Pasalnya, tiang pancang
beton hanya berjumlah satu, di tengah. Dari puing-puing reruntuhan juga tampak
jika komposisi semen dan pasir tidak padu.”Ini coba lihat, mudah sekali patah”,
ujarnya sambil mengais salah-satu puing lantas mematahkan dengan kedua
tangannya.