
Hl itu diungkapkan Kabag Umum RSUD dr Subandi Kab Jember Miftahul
Fauzi, didampingi Kasubag rumah tangga, Umi kulsum. perubahan pegelola lahan rpakir, belum final
dan belum di sosialisasi pada karyawan, untuk itu perlu menunggu pak Direktur
karena masih umroh. Katanya Rabu (8/3) siang dikantornya
Pasalnya masih belum ada keputusan, apakah gratis atau bayar
sesuai perda parkir rumah sakit khusus, seperti Rumah sakit dr Subandi dan
Rumah Sakit Kalisat maupun Rumah Sakit Balung dan seluruh Puskesmas, “Harus
berbayar atau gratis untuk karyawan belum dijelaskan.“ Urai Fauzi
Menurut Umi Kulsum, pendapatan kotor restribusi pakir dalam sehar tidak
kurang 3 hingga 4 juta rupiah, yang harus disetorkan ke Dispenda sebesar 20
persen, sedangkan untuk rumah sakit sebesar 40 persen, sementara untuk
pengelola, biaya investasi dan oprasional sebesar 40 persen.
Dalam waktu dekat semua karyawan akan dibagikan stiker parkir
berlangganan. “Dalam Waktu dekat akan dibagikan Stiker parkir berlangganan,
pada seluruh Karyawan baik bagi pemilik kendaraan roda 2 maupun roda 4,
sehingga tidak bayar lagi, namun masih menunggu pak direktur” Ungkap Umi Kulsum
Menanggapi keluhan tersebut, salah satu petugas parkir pengelola
baru dari PT Karya Darma Sejahtera Abadi, membenarkan bahwa memang pada awalnya
semua pemilik kendaraan roda 2 seribu rupiah dan 4 dua ribu rupiah, harus bayar
tapi bayak karyawan dan pegawai protes tidak mau bayar.
Namun untuk selanjutnya dirinya mengaku sudah tidak lagi menarik. “kami
hanya sebagai petugas lapangan, hanya menjalankan perintah saja, sekarang sudah
tidak bayar lagi.” Jelas penjaga motor yang tidak mau disebutkan identitasnya.
(edw)