Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Meninggalnya KH Hasyim Muzadi sekitar pukul 06 lebih 15
menit, pada hari Kamis pagi (16/03), diusianya yang ke 72 tahun membawa duka yang medalam warga
Nahdliyin di Sukorejo Asembagus Kabupaten Situbondo Jawa Timur
Kiai Hasyim Muzadi dikenal sebagai tokoh islam moderat, pernah mengadakan kegiatan konferensi internasional bersama Kiai Azaim awal 2014 silam. “Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Sukorejo, diikuti sejumlah ulama dan cendekia muslim terkemuka dunia. Konferensi Internasional penguatan nilai-nilai islam moderat itu melahirkan 9 rekomendasi”. Kenang KHR. Ahmad Azaim
Selain itu, lembaga yang diprakarsai Kiai Hasyim Muzadi, yaitu Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS), melakukan kerjasama dengan Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo. “Salah satu poin penting kerjasama tersebut, yaitu IAII dan ICIS akan terus melakukan kajian keislaman, dan selalu mempublikasikan karya-karya ilmiah”. Lanjutnya
Kiai Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh NU yang patut diteladani. Kiai Hasyim Muzadi memulai pengabdiannya melalui Pengurus Ranting NU Bululawang, Kabupaten Malang, pada tahun 1964. Kiai Hasyim dipercaya menjadi Ketua Umum PBNU dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009.
Tak hanya jadi tokoh nasional, dunia Islam mengakui kapasitas dan ketokohannya. Pernah menjabat Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS). kemudian terpilih menjadi presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), melalui Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian ke 8, yang berlangsung di Kyoto Jepang. Kini tokoh NU, sang ulama panutan umat itu telah berpulang ke Rahmatullah. (yan)
Mantan Ketua Umum PBNU itu dikenal sebagai
ulama yang tak pernah lelah berjuang dan mengabdi melalui jam’iyah Nahdlatul
Ulama (NU). Kepergian pengasuh pondok pesantren Al Hikam itu, setelah beberapa
kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Lavalette, Kabupaten
Malang.
Kepergiannya tak hanya dirasakan warga
nahdiyin dan kalangan pesantren, melainkan juga seluruh bangsa Indonesia. Untuk
itu Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim
Ibrahimy, memerintah seluruh santri mengaji dan tahlil bersama, sehabis
sholat magrib selama 7 hari.
Kiai Hasyim Muzadi dikenal sebagai tokoh islam moderat, pernah mengadakan kegiatan konferensi internasional bersama Kiai Azaim awal 2014 silam. “Kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Sukorejo, diikuti sejumlah ulama dan cendekia muslim terkemuka dunia. Konferensi Internasional penguatan nilai-nilai islam moderat itu melahirkan 9 rekomendasi”. Kenang KHR. Ahmad Azaim
Selain itu, lembaga yang diprakarsai Kiai Hasyim Muzadi, yaitu Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS), melakukan kerjasama dengan Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo. “Salah satu poin penting kerjasama tersebut, yaitu IAII dan ICIS akan terus melakukan kajian keislaman, dan selalu mempublikasikan karya-karya ilmiah”. Lanjutnya
Kiai Hasyim Muzadi merupakan salah satu tokoh NU yang patut diteladani. Kiai Hasyim Muzadi memulai pengabdiannya melalui Pengurus Ranting NU Bululawang, Kabupaten Malang, pada tahun 1964. Kiai Hasyim dipercaya menjadi Ketua Umum PBNU dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009.
Tak hanya jadi tokoh nasional, dunia Islam mengakui kapasitas dan ketokohannya. Pernah menjabat Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS). kemudian terpilih menjadi presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP), melalui Konferensi Dunia Agama untuk Perdamaian ke 8, yang berlangsung di Kyoto Jepang. Kini tokoh NU, sang ulama panutan umat itu telah berpulang ke Rahmatullah. (yan)