Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Saat bersihkan kolam penampungan pupuk cair tetes
tebu, Minggu (23/4) sembilan pekerja keracunan, delapan orang kritis, sementara satu orang lainnya meninggal dunia.
Guna
untuk pemeriksaan dan pertolongan lebih lanjut serta menghindari jatuh korban
jiwa lebih banyak lagi, sejumlah korban langsung dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Abdurrahem
Situbondo untuk mendapatkan perawatan intensif dari medis.
Menurut Marsuki, warga dusun Padegan Desa Tanjung Kamal Kecamatan Mangaran, bahwa kejadiannya saat kesembilan pekerja melakukan pembersihan kolam pupuk
tetes milik haji Fauze didusun padegan Desa Tanjung Kamal “Mungkin karena menghirup gas metan dari pupuk cair tetes
tebu itu mas”. Katanya.
Pasalnya
pada saat kejadian, para
korban mengaku merasakan sesak nafas, sesak didada sehingga pusing pada kepala setidaknya
ada empat dalam keadaan kondisi lemas dan kritis. “Satu
orang pemilik pupuk cair, Haji Muhari Alias Fause, meninggal pada saat perjalanan menuju rumah sakit umum” Jelanya.
Tim medis
menduga, pupuk tercampur air tersebut banyak mengeluarkan
gas metan beracun. “Guna memastikan kandungan Gas, selain merawat pasien,
pihak RSUD dr Abdurrahem akan mengambil sampel cairan, dilokasi kejadian”, Kata kepala dokter jaga UGD, dr Akhmad Hudairi.
Sementara
menurut Kapolsek Mangaran AKP
Madya WirA Aji mengatakan bahwa Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak polsek Mangaran, untuk memastikan kebenaran kandungan Gas beracun yang
mengakibatkan meninggalnya sembilan korban. (yan)