
Keputusan tegas sebagaimana
yang diumumkan Menteri Koordinator Politik dan HAM Wiranto Semin siang (8/5)
langsung direspon oleh IPNU Cabang Banyuwangi demgam mengirimkan rangkaian
karangan bunga kepada sejumlah instansi pemerintahan.
Dengan tergas Badan
otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) ini menyatakan bahwa NKRI dan Pancasila final.
"Ini sebagai bentuk apresiasi kami
terhadap langkah tegas pemerintah terhadap Ormas yang mengancam keutuhan NKRI
dan tegaknya Pancasila," tutur Ketua PC IPNU Banyuwangi Yahya Muzakki.
Keberadaan ormas anti
Pancasila selama ini, cukup meresahkan. "Kami yang bergerak di
sekolah, kerap menemukan kader-kader HTI yang tidak segan membenarkan tindak
terorisme karena menganggap negara ini, adalah negara thogut (penyembah
syetan). karena bukan khilafah. Jelas ini bahaya," terangnya.
Selama ini, IPNU terus
memperkuat nasionalismenya. "Kami aktif menggelar kelas kebangsaan
dibeberapa sekolah untuk memberikan penjelasan tentang nasionalisme dan
Pancasila sebagai sesuatu yang Islami. Tidak harus khilafah, tapi dengan
Pancasila pun, Indonesia bisa disebut negara Islami," tambahnya.
Dengan adanya
pelarangan aktivitas HTI di Indonesia, Yahya menghimbau kepada para pelajar
yang telah terlanjur bergabung ke HTI untuk segera kembali ke cara beragama
yang mengakui Pancasila sebagai ideologi negara yang tak bertentangan dengan
Islam.
"Untuk bisa
menjadi umat Islam yang kaffah, tidak harus dengan khilafah. Jika kita mau
belajar agama yang benar seperti halnya di pesantren atau bisa bergabung di
IPNU, itu pun bisa menjadi perantara menjadi umat Islam yang kaffah,"
ajaknya.
Beberapa instansi
pemerintahan yang mendapatkan karangan bunga adalah Kantor Polres Banyuwangi,
Kodim 0825 Banyawungi, dan Lanal Banyuwangi. "Kami sengaja memilih
instansi militer, karena ini simbol penjaga NKRI," pungkasnya (yan)